Portofolio – Bagi seseorang yang sedang mencari pekerjaan maupun yang ingin melamar kerja sesuai bidangnya. Salah satu hal yang akan dinilai oleh pencari karyawan adalah kualitas yang dimiliki. Misalnya melalui portofolio.
Hanya dengan melihat portofolio yang Anda buat para tim penyeleksi akan dapat menilai seberapa kompeten Anda pada bidang tersebut. Oleh karena itu, mengetahui tata cara pembuatan portofolio menjadi hal yang sangat penting.
Pengertian Portofolio
portofolio adalah laporan lengkap yang tersusun secara rapi dan menarik. Portofolio sendiri memiliki jenisnya masing-masing. Misal dalam hal kesenian, portofolio berarti kumpulan karya seorang seniman yang sengaja ditampilkan untuk pameran.
Menurut Paulson (1991) mengartikan portofolio sebagai kumpulan pekerjaan siswa yang menunjukkan kecakapan mereka pada satu bidang ataupun lebih. Selain itu, portofolio juga dapat dibuat untuk mendokumentasikan perkembangan siswa, seperti sikap keterampilan dan ekspresinya terhadap sesuatu.
Perbedaan Portofolio dan CV (Curriculum Vitae)
1. Informasi
Perbedaan yang pertama adalah mengenai isi yang diuraikan. Data pada CV lebih mengarah kepada data pribadi seperti tempat tanggal lahir, alamat, riwayat pendidikan, serta kemampuan dasar yang dimiliki. Hal ini berarti CV lebih menekankan kepada informasi pribadi alih-alih menunjukkan karya dan pencapaian.
Sedangkan untuk portofolio, di dalamnya lebih menekankan kepada karya. Selain itu, portofolio juga menunjukkan potensi-potensi yang Anda miliki. Lalu, untuk memperkuat nilai Anda, dalam portofolio juga bisa dicantumkan beberapa testimoni dari atasan sebelumnya maupun client. Karya yang terkait dapat berupa gambar maupun karya seni terkait.
2. Kelengkapan Data
Selanjutnya adalah detail isi. Jika dalam CV Anda harus secara lengkap menuliskan data diri lalu diringkas sedemikian rupa, maka dalam portofolio tidak menuntut kelengkapan. Bagian yang terpenting dalam portofolio adalah menunjukkan talenta, karakter, serta kekuatan portofolio.
Selain itu, isi dari portofolio dengan posisi yang Anda inginkan juga harus sinkron dengan posisi yang Anda inginkan.
3. Memberi Bukti
Meski berbeda antara CV dan Portofolio, namun keduanya bersifat saling melengkapi. Sehingga bisa saja Anda diminta untuk membuat CV juga portofolio secara bersamaan. Melampirkan hasil karya pada portofolio akan membuktikan seberapa berkualitas Anda.
4. Umum dan Spesifik
Perbedaan CV dan portofolio yang terakhir adalah terkait kategori. CV menuntut Anda untuk menuliskan beberapa pengalaman akademik maupun non akademik. Selain itu, CV juga bisa digunakan berkali-kali. Pasalnya Anda cukup membuat CV sekali saja lalu bisa digunakan untuk melamar kerja dimanapun tanpa perlu menyesuaikan dengan pekerjaan yang Anda minati. CV juga bersifat lebih monoton.
Sedangkan portofolio lebih bersifat spesifik. Isinya pun berbeda-beda karena disesuaikan dengan posisi yang Anda inginkan. Hal inilah yang menjadikan portofolio biasanya dibuat lebih dari satu kali.
Cara Membuat Portofolio
Portofolio yang dibuat dapat mencerminkan kreativitas dan keprofesionalan orang tersebut. Bagian-bagian yang ada pada portofolio juga berbeda-beda tergantung pada keahlian Anda. untuk membuat portofolio perhatikan beberapa cara berikut.
· Sertakan Daftar Isi
Daftar isi memuat tata letak yang ada dalam portofolio sehingga memudahkan administrator untuk menavigasi dan menemukan informasi yang dibutuhkan. Buatlah daftar isi setelah Anda menyelesaikan portofolio. Lalu letakkan daftar isi tersebut pada bagian depan. Anda juga boleh tidak menuliskan nomor halaman pada portofolio
· Melampirkan Resume atau Curriculum Vitae
CV dan portofolio merupakan dua hal yang berbeda. Perbedaannya terletak pada informasi yang diberikan. Jika cv berisi data pribadi, maka portofolio berisi penjelasan tentang hasil karya yang pernah dibuat.
· Menguraikan Beberapa Pencapaian
Uraikan tujuan beserta pencapaian Anda selama ini. Hal ini akan menunjukkan bahwa Anda adalah orang yang memiliki visi misi yang jelas.
· Menguraikan Skill yang Dimiliki
Bagi Anda yang ingin melamar pekerjaan atau mendaftar pada instansi tertentu, menguraikan beberapa kemampuan yang Anda miliki juga menjadi hal yang sangat penting. Tuliskan beberapa keterampilan yang Anda miliki dengan jelas dan lengkap.
· Melampirkan Karya
Lampiran hasil karya bisa berupa foto dokumentasi, sertifikat, atau bahkan video. Lampiran-lampiran tersebut dapat dijadikan sebagai bukti bahwa skill Anda benar-benar sudah diakui.
Contoh Portofolio Lamaran Kerja
Portofolio ini lebih menekankan kepada skill serta pengalaman pribadi yang diuraikan secara ringkas dan jelas. Anda bisa membuat portofolio lamaran kerja seperti gambar berikut ini. Dimana portofolio tersebut mengisahkan tentang seorang bernama Amir Mahmud yang berasal dari Jawa Tengah.
Amir juga memberikan sedikit cuplikan mengenai hobi dan aktivitas rutin yang dikerjakan. Selain itu, ia juga melengkapi portofolio tersebut dengan beberapa pencapaian dari tahun ke tahun.
Selain contoh di atas, Anda juga bisa membuat portofolio berbentuk tulisan seperti berikut.
[su_note note_color=”#DDDDDD”]
- Nama: Reina Dwi Sanjaya
- Alamat: Jl. Kapten Tendean No. 1 Kelurahan Grobogan, Kec. Mojowarno, Kab. Jombang
- Telepon: 0987697676767
- Email : [email protected]
Riwayat Pendidikan
- Juara harapan 1 lomba Qiroatil Qur’an pada tahun 2012 di TPQ Miftahul Ulum
- Juara festival al-Banjari se-kabupaten Jombang di Graha UNM tahun 2015
- Juara 3 lomba Karya Tulis Ilmiah online pada tahun 2015
- Juara 1 lomba menyanyi grup dan solo di UNM tahun 2017
Pengalaman Kerja
- Sebagai jasa pengetikan di PT. Suci Raharjo pada tahun 2014 – 2018
- Desain batik PT. Olive Batik tahun 2018 – sekarang
Tujuan
- Menjalin silaturahmi
- Melatih diri sebagai sarana untuk meningkatkan kemampuan yang dimiliki
- Menambah pengetahuan dan pengalaman
Selain menjadi pekerja jasa pengetikan, saya juga bisa mengoperasikan beberapa macam perangkat lunak seperti Photosop, CorelDraw, dan aplikasi pengeditan yang lain. Pernah bekerja sebagai pendesain batik juga memberikan saya kemampuan yang memadai untuk mendesain interior dan baju. Saya pun memiliki keinginan untuk mendirikan sebuah rumah baca namun belum kesampaian hingga sekarang. [/su_note]
Contoh Portofolio Siswa
Untuk contoh portofolio siswa biasanya lebih kepada hasil kerja siswa. Baik itu berupa lembar kerja, dokumentasi, atau hal-hal yang dapat dilakukan oleh siswa tersebut. Dalam portofolio siswa juga lebih diungkapkan mengenai sikap siswa, kemampuan berpikir, ataupun cara mengungkapkan sebuah gagasan. Oleh karena itu, portofolio siswa lebih identik dengan penilaian untuk siswa tersebut.
Contoh Portofolio Desain Grafis
Melalui portofolio, seorang desain grafis dapat menjadikannya senjata untuk membantu mendapatkan proyek baru. Desain yang bagus mungkin akan menarik jika dilandasi dengan susunan yang efektif. Untuk membuat portofolio desain grafis Anda bisa mencantumkan beberapa jenis desain yang Anda sukai. Usahakan desain tersebut ramah pada perkembangan zaman, artinya tidak jadul.
Membuat portofolio desain grafis Anda juga bisa mencantumkan proses pembuatannya. Selain itu sesuaikan pula dengan perusahaan yang Anda minati.
Seperti contoh portofolio desain grafis di bawah ini yang mana desainnya terlihat kekinian dan kombinasi warnanya pun sesuai. Berlatar warna kuning yang dipadukan dengan warna merah jambu serta beberapa icon unik juga membuatnya semakin menarik.
Atau Anda juga bisa mencontoh desain yang berikut ini. Desainnya lebih simpel dan berwarna lebih gelap namun lebih terlihat misterius. Foto diletakkan di bagian kiri atas portofolio. Hal-hal di dalamnya juga berisikan nama, akun, keterampilan bahasa, serta beberapa kemampuan yang dimiliki.
Portofolio desain grafis yang berlatar warna putih lalu dipadukan dengan warna abu-abu ini akan terlihat semakin menarik jika diselingi dengan beberapa icon yang sesuai.
Contoh Portofolio Mahasiswa
Untuk portofolio mahasiswa Anda bisa membuat desain sesimpel mungkin. Biasanya portofolio yang digunakan masih menampilkan informasi yang sedikit. Contoh portofolio mahasiswa berikut ini mungkin bisa menjadi referensi Anda.
Desainnya pun masih tergolong simpel dan hanya memadukan beberapa warna saja. Portofolio berikut ini berisi photo yang diletakkan di pojok kiri bagian atas, informasi diri, pendidikan, skill, dan hobi yang susunan kotaknya dibuat zig-zag.
Setelah itu Anda bisa menambahkan beberapa proyek yang pernah maupun sedang Anda jalani dalam bentuk uraian. Anda juga bisa menyelipkan gambar yang mendukung portofolio Anda.
Contoh Portofolio Fotografi
Seperti yang kita tahu, isi dari portofolio adalah representasi dari karya terbaik kita. Selain itu mencetak dan mengemas portofolio fotografi juga harus diperhatikan. Gunakan kertas yang baik dan berkualitas saat mencetak portofolio fotografi. Masukkan foto-foto yang telah Anda ambil ke dalam portofolio dan buat sekreatif mungkin.
Jangan lupa untuk memilih foto yang sesuai dengan visi Anda. jika Anda memiliki minat berbeda dalam fotografi dan Anda menguasai keduanya, maka letakkan pada lampiran yang berbeda. Misalnya, foto pemandangan dan foto model jangan sampai dijadikan satu kategori.
Hal yang Wajib Dihindari Saat Membuat Portofolio
Selain tata cara pembuatan portofolio, Anda juga harus mengetahui beberapa hal yang harus dihindari saat membuat portofolio. Hindari hal-hal berikut ini!
1. Tujuan Tidak Jelas
Portofolio harus dibuat sesuai dengan kenyataan, artinya bersifat objektif. Kesalahan dalam membuat portofolio semacam ini biasanya disebabkan oleh asal-asalan. Padahal portofolio yang dibuat secara asal akan memiliki banyak kekurangan seperti kurang informatif dan tidak responsif.
Oleh karena itu, sebelum Anda membuat portofolio tentukan dulu tujuan yang ingin Anda capai.
2. Terlalu Sedikit Menampilkan Proyek
Portofolio sebaiknya dibuat sedetail mungkin dan jangan sampai ada sisi yang terlihat kosong. Cantumkan lebih banyak proyek yang telah Anda lakukan.
Anda pun bisa mencantumkan beberapa proyek yang Anda lakukan ketika masih duduk di bangku sekolah maupun perkuliahan. Buatlah poin pencapaian dengan senatural mungkin.
3. Kurangnya Penjelasan
Saat membuat portofolio Anda jangan sampai terpaku pada gambar visualisasi. Lebih dari pada itu, Anda bisa memasukkan penjelasan mengenai proyek tersebut agar lebih mudah dimengerti.
Komponen-komponen yang dimasukkan bisa berupa tujuan proyek, nama perusahaan atau klien, siapa saja yang terlibat, peran Anda dalam proyek tersebut, serta tata cara pembuatan.
4. Informasi Pribadi Tidak Jelas
Membuat portofolio juga berarti memberikan informasi mengenai info pribadi Anda. jangan sampai Anda lupa mencantumkan informasi terkait diri sendiri karena disibukkan dengan menulis hasil karya. Untuk informasi pribadi masukkan nomor telepon, email, hingga akun media sosial.
5. Tidak Support Mobile Aplikasi
Pada saat ini banyak yang menggunakan telepon genggam untuk melihat situs portofolio. Sehingga Anda harus memastikan bahwa portofolio yang Anda buat bisa diakses melalui mobile aplikasi.
Bagaimana? Apakah Anda sudah paham mengenai portofolio? Pastikan Anda mencatat beberapa poin penting yang terdapat dalam artikel ini. Perhatikan pula tata cara pembuatan portofolio agar tidak terjadi kesalahan saat Anda menunjukkannya pada klien maupun atasan.
Nah, itu tadi beberapa contoh portofolio yang bisa Anda jadikan referensi. Semoga bermanfaat.