Contoh Struktur Organisasi Sekolah SD dan Tupoksinya yang Tepat

Organisasi adalah tempat sekumpulan orang yang memiliki tujuan yang sama untuk mencapai sesuatu. Untuk itu setiap organisasi pasti memiliki tata tertib dan aturan tertentu yang harus dipatuhi setiap anggotanya.

Sehingga untuk mencapai tujuan dan maksud yang sama, perlu disusun sebuah struktur organisasi agar setiap anggota mengetahui peran masing-masing. Struktur organisasi juga menjadi acuan maju atau tidaknya organisasi tersebut.

Pada dasarnya, kata ini pertama kali muncul dalam bahasa Yunani Organon yang berarti anggota suatu Badan. Namun, kita lebih mengenalnya dengan kata organisasi.

Organisasi adalah suatu hubungan yang terjalin secara terstruktur dimana setiap anggotanya memiliki tugas dan fungsi masing-masing. Awalnya, teori mengenai adanya struktur organisasi sudah muncul pada abad ke-19 yang penyebarannya dimulai dari Inggris sampai ke Amerika Serikat.

Setiap organisasi harus memiliki struktur organisasi yang baik agar visi dan misi organisasi tersebut dapat tercapai. Maka dari itu setiap orang berhak terlibat untuk kemajuan organisasi itu sendiri.

Bukan hanya untuk organisasi non formal saja, tapi lembaga juga memerlukan adanya struktur organisasi. Lalu, bagaimana  struktur organisasi yang tepat? Berikut kami sajikan rinciannya.

Struktur Organisasi Sekolah SD dan Tupoksinya

Sekolah merupakan organisasi yang besar. Oleh karena itu, adanya struktur organisasi menjadi hal yang pokok. Hal ini juga dilakukan untuk mengoptimalkan proses belajar mengajar yang terjadi di sekolah tersebut.

Selain itu, adanya posisi seperti kepala sekolah dan staff TU berfungsi untuk meningkatkan kinerja sekolah agar menjadi lebih baik.

Pada dasarnya, setiap lembaga memiliki struktur organisasi yang sama. Baik itu MI/SD, SMK/SMA/MA, dan masih banyak lagi. Struktur organisasi ini sebenarnya juga mencerminkan adanya hubungan antara pemimpin dan orang yang dipimpin.

Contoh struktur organisasi Sekolah

Kepala sekolah adalah pimpinan utama sedangkan guru, siswa dan staff karyawan berisi orang-orang yang dipimpin. Untuk lebih jelasnya, akan kami rinci satu persatu.

1. Kepala Sekolah

Kepala sekolah adalah pemimpin utama dalam struktur organisasi sekolah. Tugasnya sendiri adalah bertanggung jawab atas segala kegiatan yang ada di sekolah.

Kepala sekolah bekerja dibidang manajemen yang mana berperan sebagai educator, manajer, leader dan innovator.

Peran kepala sekolah sebagai educator atau pengedukasi adalah memikirkan strategi yang tepat agar sekolah memiliki iklim yang kondusif dan menciptakan tenaga pendidik yang professional di bidangnya.

Peran kepala sekolah sebagai manajer adalah POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling) melaksanakan, merencanakan, dan mengendalikan organisasi tersebut.

Selanjutnya, peran kepala sekolah sebagai leader dan innovator adalah bagaimana seorang pemimpin menemukan berbagai pembaruan di sekolah.

2. Wakil Kepala Sekolah

Wakil kepala sekolah atau yang biasa disebut wakasek memiliki tugas membantu kepala sekolah.

Baca juga:  13 Contoh Teks Persuasi tentang Pendidikan, Kesehatan, dan Lingkungan

Selain itu, tugas pokok dan fungsi wakasek adalah membantu kepala sekolah dalam urusan kurikulum, kesiswaan, sarana prasarana dan humas yang nantinya juga akan dibagi dalam beberapa divisi.

Tidak hanya itu, wakil kepala sekolah juga bertugas untuk melakukan pengorganisasian, pengarahan, penilaian, identifikasi dan pengumpulan data, membuat dan melaksanakan program kegiatan, menyusun perencanaan, pengawasan, dan ketenagakerjaan.

3. Bagian Kurikulum

Orang yang ada di bagian kurikulum mempunyai andil yang besar terlaksananya program kegiatan belajar mengajar. Karena kurikulumlah yang akan memberi kejelasa akan dibawa kemana sekolah tersebut.

Untuk itu, bagian kurikulum memiliki peran yang penting, yaitu bertugas untuk menyusun kalender pendidikan, menyusun jadwal pelajaran, menyediakan silabus seluruh lata pelajaran, menyusun kriteria siswa untuk naik kelas/tidak serta lulus/tidak, menyusun SK pembagian tugas belajar mengajar, mongkoordinasikan dan melaporkan pelaksanaan KBM, menyusun laporan pelaksanaan secara berkala, dan menyediakan agenda kelas, agenda piket, surat izin, agenda guru, kontrak belajar siswa, form catatan pertemuan, dan daftar nilai.

4. Bagian Kesiswaan

Orang yang menjadi anggota bagian kesiswaan bertugas untuk mengurus segala yang berkaitan dengan siswa. Otomatis mereka juga bertugas untuk mengoptimalkan terlaksananya KBM dengan baik.

Tugas pokok dan fungsi bagian kesiswaan adalah menyusun program pembinaan kesiswaan, membina pengurus OSIS dalam berorganisasi, menyusun program dan jadwal pembinaan secara berkala dan incidental, melaksanakan bimbingan dan pengarahan kegiatan siswa/OSIS dalam rangka menegakkan disiplin dan tata tertib sekolah.

Selain itu, bagian kesiswaan juga bertugas untuk membina dan melaksanakan koordinasi pelaksanaan keamanan, ketaqwaan, kekeluargaan, kerindangan, keindahan, kebersihan, dan ketertiban.

Beberapa wewenang bagian kesiswaan adalah melaksanakan pemilihan calon siswa teladan, mengatur mutasi siswa, menyusun program kegiatan ekstrakurikuler, terbinanya kegiatan sanggar MGMP/media, membina pengurus OSIS dalam berorganisasi dan masih banyak lagi.

5. Bagian Wali Kelas

Wali kelas adalah orang yang diberi tugas untuk mengawasi kelas tertentu dan memberikan informasi yang berkenaan dengan sekolah juga penanggung jawab dinamika pembelajaran di kelas tertentu. Wali kelas berperan penting untuk menghubungkan antara sekolah, siswa, dan wali murid.

Selain itu, wali kelas adalah seorang pembimbing dimana dia diharuskan mampu mewujudkan disiplin kelas dan membangkitkan gairah belajar siswa untuk terus berprestasi.

Selain beberapa hal di atas, tupoksi wali kelas adalah mengenal dan memahami situasi kelasnya, memberikan motivasi kepada siswa agar belajar sungguh-sungguh baik di sekolah maupun di luar sekolah, manangani/mengatasi hambatan serta gangguan terhadap kelancaran kegiatan kelas, memantapkan siswanya dalam melaksanakan tata karma, melakukan home visit atau kunjungan ke rumah siswa yang dirasa membutuhkan perhatian khusus.

Baca juga:  Contoh Proposal Kegiatan yang Baik dan Benar

Selanjutnya, wali kelas juga bertugas untuk menyelenggarakan pengadministrasian kelas seperti mutasi siswa, absen siswa, denah tempat duduk, buku rapor, menyusun organisasi kepengurusan kelas, dan masih banyak lagi.

6. Bagian Pustakawan

Perpustakaan menjadi hal yang yang penting untuk ada di sekolah. Oleh karena itu butuh seseorang yang dapat dipercaya untuk mengurus dan mengelola perpustakaan dengan baik.

Dalam hal ini pustakawan harus merupakan orang yang sudah mendapatkan sertifikasi dengan berlatar belakang pendidikan formal ilmu perpustakaan.

Pustakawan ini bertugas untuk menyusun laporan pelaksanaan kegiatan perpustakaan secara berkala, inventarisasi serta pengadministrasian buku/bahan pustaka/media elektronika, pengurusan pelayanan, perpustakaan, menyusun tata tertib perpustakaan, perencanaan pengembangan buku perpustakaan, dan merencanakan pengadaan buku-buku pustaka/media cetak.

7. Bagian Sarana dan Prasarana

Bagian sarana prasarana memiliki peran penting untuk menyediakan kelengkapan perlengkapan sekolah meliputi sarana dan prasarana.

Fungsi sarana prasarana sendiri adalah melaksanakan pembinaan urusan dalam termasuk disiplin serta tata tertib di lingkungan sekolah, melaksanakan penyiapan serta dukungan pelaksanaan rapat sekolah, melaksanakan dan menyusun program pengembangan serta pemeliharaan sarana dan prasarana.

Selain itu, bagian sarana prasarana juga memiliki wewenang untuk memberikan intruksi dan memastikan dilaksanakannya instruksi tersebut, merencanakan serta melaksanakan program pengembangan dan pemeliharaan sekolah.

Sarana prasarana bertugas untuk melakukan penerimaan, pemeriksaan dan pencatatan barang ke dalam buku induk yang nantinya digunakan untuk menyusun laporan.

Selanjutnya bertugas sebagai pemantau pengadaan bahan praktek siswa, pelaksanaan inventaris barang/alat per unit kerja, melaksanakan analisis dan kebutuhan sarana prasarana, dan melaksanakan tugas lain yang ditetapkan oleh kepala sekolah.

8. Bagian Hubungan Masyarakat (Humas)

Hubungan masyarakat atau yang biasa disingkat dengan humas untuk melakukan interaksi, hubungan dan kerjasama dengan masyarakat atau public relation. Di mana humas sendiri juga memiliki fungsi untuk mempertahankan reputasi atau citra sekolah dengan cara menjalin komunikasi yang baik.

Hubungan antar masyarakat juga ditunjukkan pada kegiatan non akademis dimana bekerjasama dengan kesiswaan, bendahara, sarana prasarana, dan kurikulum. Selain itu, merencanakan serta melaksanakan program juga menjadi tugas dari orang yang di bagian hubungan masyarakat.

Fungsi humas secara rinci adalah menampung pengaduan dan keluhan terhadap kebijakan program sekolah, mengidentifikasi aspirasi masyarakat untuk perencanaan pendidikan, mengkomunikasikan pengaduan dan keluhan masyarakat terhadap sekolah, menjadi penghubung komite sekolah dengan masyarakat, komite dengan sekolah, dan komite dengan dewan pendidikan.

9. Bagian Tata Usaha

Divisi ini berperan sebagai penyelenggara kegiatan administrasi yang berkenaan dengan pengumpulan data dan surat menyurat.

Baca juga:  Contoh Proposal Skripsi dan Sistematika Penulisan Skripsi yang Benar

Dimana tata usaha memiliki peran untuk menghimpun, mencatat, menggandakan, dan mengirim berbagai data untuk mewujudkan tupoksi organisasi tersebut yang dalam hal ini adalah sekolah.

Tugas tata usaha sendiri juga memiliki sub bagian yang memiliki tugas masing-masing diantaranya kepala TU, sie keuangan, sie sarana prasarana, dan sie kepegawaian.

Untuk tugasnya secara umum adalah menkoordinasikan penyusunan rencana, evaluasi program anggaran serta laporan, mengelola urusan kepegawaian, menyusun peraturan, pelaksanaan urusan keuangan, pelayanan informasi dan lain sebagainya.

10. Guru Mata Pelajaran

Seorang guru haruslah memiliki keahlian di bidang yang ditekuninya sehingga sekolah akan lebih mudah menentukan jadwal mengajar.

Tugas dari seorang guru di sekolah tidak hanya  mengajarkan mata pelajaran tertentu, tetapi juga memberikan penilaian untuk masing-masing siswa yang dicantumkan dalam jurnal penilaian, mengecek dan mengisi kehadiran siswa pada setiap pertemuan, apabila ada siswa yang kurang dari segi nilai maka guru memberikan program remedial.

11. Bimbingan Konseling

Setiap sekolah memerlukan peran seorang konselor untuk menghadapi siswa yang butuh perhatian.

Tugas dari guru bimbingan konseling di antaranya meliputi memberikan motivasi pada siswa agar lebih berprestasi tidak hanya di sekolah tetapi juga di luar sekolah, bekerja sama dengan wali kelas untuk mengatasi permasalahan belajar, siswa yang bermasalah serta memberikan konsultasi dan bimbingan terkait sekolah.

12. Bagian Laboratorium

Laboratorium adalah tempat melakukan eksperimen atau penelitian tertentu sebagai pembuktian kebenaran atas teori yang ada. Di mana laboratorium juga memiliki fungsi sebagai tempat interaksi antara teori dengan teknologi dan ruangan dengan segala macam peralatan yang diperlukan untuk kegiatan ilmiah.

Bagian laboratorium atau lab bertugas untuk memelihara dan melakukan perbaikan alat lab, menyusun tata tertib saat berada dalam laboratorium, bertanggung jawab untuk menyimpan dan mendaftar alat-alat dalam laboratorium, mengkoordinasikan kegiatan praktikum dengan guru, mengembangkan sistem administrasi laboratorium, menyusun laporan kegiatan laboratorium, memantau pelaksanaan kegiatan, mensupervisi teknisi dan laporan, mengikuti perkembangan, membahas tentang pengembangan kegiatan laboratorium sebagai wahana pendidikan dan mempublikasikan ketentuan mengenai kesehatan dan keselamatan kerja.

Secara umum setiap instansi memiliki struktur organisasi yang sama di mana setiap anggotanya harus bisa mematuhi setiap aturan yang ada. Hal ini bertujuan untuk memajukan sekolah tersebut.

Selain itu struktur organisasi sekolah juga bisa diperinci lagi, karena apabila sekolah itu semakin besar dan siswanya pun semakin banyak maka bisa dibuat lebih banyak divisi.

Beberapa bagian dari struktur organisasi di atas adalah contoh struktur organisasi sekolah yang bisa menjadi acuan Anda untuk membuat kepengurusan.