Contoh Proposal Usaha Makanan Ringan (Format dan Cara Membuat)

Contoh proposal usaha termasuk ke dalam jenis proposal non formal. Sesuai dengan namanya, proposal usaha dibuat untuk kepentingan usaha/bisnis.

Oleh karena cakupan dunia usaha itu luas, penulisan dalam proposal usaha tidak harus terpaku pada suatu aturan yang sudah baku. Penulisan proposal usaha bisa disesuaikan dengan orang atau perusahaan atau lembaga yang akan menjadi target kamu.

Pembuatan proposal usaha pada dasarnya memuat semua ide yang dirumuskan dan dirangkum dengan sangat rinci menjadi sebuah peluang.

Peluang itulah yang menjadi produk kamu. Produk yang dihasilkan itu harus bisa dijual dan direalisasikan. Di sinilah dituntut kecerdikanmu untuk menjual produk tersebut.

Dalam memasarkan atau menjual produk tidak harus terpaku pada suatu aturan. Akan tetapi, harus menyesuaikan kepada siapa produk tersebut akan dijual.

Oleh sebab itu, kamu bisa menyesuaikan dan menentukan strategi yang tepat untuk menjual produk tersebut.

Demikian pula dengan proposal. Dalam proposal usaha, kamu akan menjual sebuah ide mengenai sebuah peluang usaha dan kamu telah mengetahui siapa segmentasi peluang tersebut. Dengan begitu kamu bisa membuat strategi yang tepat untuk merealisasikan ide tersebut.

Contoh Proposal Usaha Makanan

Perhatikan contoh proposal usaha makanan ringan (kedai sandwich) di bawah ini.

Proposal Usaha Kedai Sandwich (Roti Isi)

1. Strategi Usaha:

  • Banyak pegawai yang tidak sempat sarapan karena keterbatasan waktu. Sandwich harganya murah, mengenyangkan, rasanya enak, dan praktis bisa dimakan sambil duduk di bus sekalipun.
  • Penjualan: sistem bagi hasil laba bersih; penjual: 30%, pemilik: 70%. Berupa kios sederhana, di lokasi lokasi yang banyak dilewati orang-orang yang akan pergi berangkat kerja.
  • Estimasi modal per sandwich: Rp 3000, harga jual: Rp 5000

2. Kebutuhan modal awal:

  • Oven untuk membuat baguette (roti lonjong ala Perancis): Rp 5.000.000
  • 2 buah kios @ Rp 3.000.000 = Rp 6.000.000
  • Persediaan filling (isi) sandwich untuk 2000 sand wich = Rp 4.000.000
  • Promosi: spanduk, pamflet, kartu nama: Rp 1.000.000
  • Total: Rp 16.000000,

3. Ongkos rutin bulanan:

  • Gas Elpiji @ Rp 55.000 x 4 = Rp 110.000
  • Kemasan sandwich = Rp 300.000
  • Saus tomat, cabai, mayonnaise, mentega = Rp 250.000 (dimasukkan menjadi ongkos bulanan karena sulit diperhitungkan nilainya untuk setiap sandwich)
  • Total: Rp 660.000,

4. Estimasi pemasukan:

  • Setiap kios diperkirakan bisa menjual 50 sandwich per hari.
  • Jika target pasar adalah pegawai kantor, maka ada 20 hari kerja dalam sebulan.
  • Berarti penjualan per bulan per kios adalah 1000 buah sandwich.
  • Total 2 kios = 2000 sandwich per bulan.
  • Laba kotor: Laba per sandwich = Rp 2000
  • Laba kotor per bulan = Rp 2000 x 2000 sandwich = Rp 4.000.000
  • Estimasi laba per bulan:
    (pemasukan – pengeluaran)
    = (laba kotor – ongkos)
    = ( 4.000.000 – 660.000)
    = Rp 3.340.000

Merencanakan dan Merealisasikan Proposal Usaha

Jika kamu mempunyai sebuah ide usaha potensial dan memiliki perospek cerah, namun tidak memiliki cukup modal untuk memulainya, salah satu jalan keluarnya adalah mencari pemodal atau investor yang bisa mendanai usaha-usahamu.

Akan tetapi, membuat orang lain percaya dan tertarik untuk bekerjasama bukanlah hal yang mudah. Calon pengusaha perlu menjadi orang yang mampu meyakinkan untuk tujuan tersebut.

Untuk menjalankan sebuah usaha, idealnya, semua modal dari kamu sendiri. Akan tetapi, terkadang keadaannya tidak selalu demikian.

Selain karena hal-hal yang umum, misalnya tidak punya modal sama sekali, seringkali kamu memerlukan tambahan dana dari investor lainnya.

Untuk memulai dan merealisasikan usaha itu, cobalah untuk terlebih dahulu menghindari pinjaman bank. Kalaupun proposal usaha kamu bagus, tetap usahakan menghindarinya. Jika ternyata usahamu gagal, maka akan sangat sulit untuk mengembalikannya.

Lagi pula pinjaman bank ini sering mengecoh. Kadang kamu lupa, apalagi jika tidak ada pembukuan yang rapi, sehingga mengira uang bank sebagai uangmu sendiri.

Walhasil, banyak orang yang kemudian justru memakai uang bank untuk membeli rumah, mobil, dan benda-benda lainnya yang lebih bersifat konsumtif.

Selain terkecoh seperti itu, terkadang juga kamu mengesampingkan perhitungan beban bunga bank dan cicilan bank. Sebagai contoh, pada usaha warung, persentase labanya sangat tipis seperti susu, labanya hanya sekitar 1% sampai 2%.

Padahal harganya mahal sekali, siapa sangka ternyata labanya luar biasa tipis seperti itu. Jika tidak hati-hati dalam memanfaatkan pinjaman bank, maka kamu bisa kesulitan bahkan untuk sekadar membayar bunga setiap bulannya.

Baca juga:  2 Cara Menulis Daftar Pustaka dari Jurnal dan Contohnya

Proposal usaha bisa digunakan sebagai salah satu jalan menarik investor. Pada dasarnya proposal usaha merupakan penuangan segala pikiran pelaku usaha tentang rencana usahanya ke depan. Melalui proposal usaha, calon pengusaha menyatakan tujuan, visi, dan misi dari usaha yang akan dijalankan.

Harapannya adalah pemodal atau investor sepaham dengan tujuan, visi, dan misi usaha yang akan dijalankan, sehingga tergerak untuk mendanai usaha.

Cara Membuat Proposal Usaha

Seperti telah disinggung di atas, proposal usaha merupakan salah satu jalan untuk menarik investor. Oleh karena itu, untuk menyusun proposal yang baik, seorang calon pengusaha harus menyesuaikan isinya dengan pembaca yang dituju (dalam hal ini investor).

Dengan kata lain, calon pengusaha menguasai dengan baik materi yang akan ditawarkan dan kemudian memaparkannya di dalam proposal. Perlu diingat bahwa mengetahui karakteristik calon investor yang dituju akan sangat membantu tercapainya tujuan pembuatan proposal.

Isi proposal usaha disesuaikan dengan tujuan pembuatannya. Namun, setidaknya ada beberapa hal yang tidak boleh terlupakan dalam membuat proposal. Di antaranya ialah judul proposal, ringkasan proposal usaha, analisis pasar, aspek produksi, rencana pemasaran, dan rencana keuangan.

Selain itu, pada bagian khusus bisa dijadikan bab lampiran, dimuat juga struktur organisasi atau manajemen, surat ijin usaha jika ada, dan gambar-gambar foto pendukung.

Semakin baik dan menarik suatu proposal, akan semakin besar kesempatan calon pengusaha untuk menggaet investor. Jika telah mahir membuat proposal usaha, maka jalan untuk meretas kerja sama usaha dengan berbagai pihak pun akan semakin terbuka.

Menjaring investor hanyalah satu dari beberapa tujuan dibuatnya proposal usaha. Selain untuk kepentingan menarik investor, proposal juga bisa digunakan guna menarik pihak lain bekerjasama untuk kepentingan.

Cukup banyak orang yang melakukan usaha tanpa terlebih dahulu meneliti, apakah usaha tersebut memang bisa menguntungkan.

Meskipun demikian, dengan angan angan, banyak orang yang memulai usahanya dengan menggunakan perhitungan yang matang dan penuh perencanaan. Mereka dengan jeli mengejewantahkan angan-angan usaha tersebut dengan meluangkan waktu untuk membuat proposal usaha secara maksimal.

Bahkan, ada ungkapan seperti ini, “Saya ingin membuka usaha dengan uang saya sendiri, tidak menggaet investor. Kenapa harus juga membuat proposal?” Sebetulnya tetap ada investor, yaitu diri kamu sendiri.

Kamu juga perlu mengetahui, apakah usaha yang akan kamu modali ini memang akan bisa menguntungkan, atau justru hanya akan melenyapkan uangmu tanpa bekas.

Ini artinya, kunci dalam pembuatan proposal usaha adalah jujur dengan diri kamu sendiri. Terutama pada bagian estimasi pemasukan, sangat mudah untuk tergoda menaikkan angka angka di bagian ini.

Akan tetapi, jangan lakukan itu karena hanya akan menyulitkanmu sendiri di masa depan; proposal usahanya bagus dengan angka keuntungan yang fantastis, namun pada kenyataannya ternyata merugi besar besaran.

Kunci berikutnya adalah informasi. Dengan informasi yang cukup, maka kamu dapat membuat proposal usaha yang realistis. Bagian modal awal dan ongkos rutin tidak terlalu sulit, tetapi memerlukan ketelitian.

Jangan sampai ada hal yang terlewat, sehingga menjadi kejutan yang tidak menyenangkan setelah usaha berjalan.

Setiap usaha mempunyai cara mengumpulkan informasi yang berbeda beda. Misalnya pada usaha martabak terang bulan, mengenai estimasi pemasukan; kamu bisa memerhatikan bakal lokasi usaha, dan menghitung kira kita ada berapa orang calon konsumen yang lalu-lalang di daerah itu.

Misalkan ada 1000 orang, maka kemudian kamu ambil kira-kira 5% yang tertarik untuk membeli, maka didapatlah estimasi omset 50 buah martabak terang bulan per hari.

Informasi yang juga tidak kalah penting adalah menentukan lokasi. Pada usaha produksi, lokasi yang banyak sumber daya manusia dan dekat dengan sumber bahan produksi akan membantu meningkatkan efisiensi.

Pada usaha dagang, lokasi yang tepat bisa membedakan antara keberhasilan dengan kegagalan. Pada usaha jasa, lokasi yang mudah dijangkau oleh konsumen bisa meningkatkan penghasilanmu.

Mencari lokasi ini bisa sulit sekali karena daerah daerah strategis biasanya sudah ditempati atau menjadi mall, yang biaya sewanya sangat mahal.

Baca juga:  8 Contoh Latar Belakang Masalah (Makalah, Proposal, dan Laporan PKL)

Akan tetapi, bisa juga menjadi mudah sekali, misalnya jika silaturahmi kita bagus dan luas, maka bisa saja tiba-tiba justru ada orang yang menawarkan tempatnya kepada kamu, tanpa perlu mencari-cari.

Jika kamu menemukan bahwa usahamu memang membutuhkan lokasi yang bagus, maka jangan sekali kali tergoda untuk memulai usaha sebelum menemukannya. Gencarkanlah usahamu untuk menemukan lokasi idaman tersebut. Silaturahmi juga dapat sangat membantu.

Cara lain ialah kamu bisa menumpang lokasi, seperti di halaman minimarket dengan membayar biaya sewa bulanan. Ini cenderung lebih murah daripada kita menyewa khusus untuk usaha sendiri.

Nah, setelah menuliskan semuanya dalam suatu proposal usaha, maka kini kamu telah mempunyai gambaran yang lebih jelas mengenai usaha tersebut.

Konsep Proposal Usaha

Berikut ini adalah konsep proposal usaha yang biasa digunakan oleh para konsultan usaha yang dapat diadopsi dan dikembangkan lebih lanjut:

1. Pengantar

Berupa pembuka sekaligus untuk memperkenalkan perusahaanmu. Kamu dapat memasukkan summary eksekutif sebagai pengantar proposal. Bagian ini ditujukan untuk menunjukkan kualifikasi dan pengalaman singkat perusahaan.

Pergunakan bagian ini seefisien mungkin, namun tetap efektif. Artinya, pilih spesifikasi dan pengalaman yang benar benar meningkatkan nilai jual usaha dan bisnismu. Namun, jangan sampai menambahkan hal-hal yang tidak perlu.

2. Pembahasan

Termasuk di dalamnya mengidentifikasi permasalahan dan memberikan analisis yang relevan dengan usulan yang akan diproyeksikan berikutnya. Bagian ini digunakan untuk menjual gagasan atau program yang kamu buat.

Kamu harus menunjukkan kemampuan dalam menguasai permasalahan dan mempunyai kapabilitas untuk memecahkannya.

Terangkan strategi dan tujuanmu untuk mengatasi masalah dengan mantap dan percaya diri, namun tetap berpijak pada realitas kemampuanmu.

3. Proyek yang diusulkan

Dalam bagian ini kamu dapat menjelaskan secara lebih rinci mengenai proyek yang kamu usulkan. Apa apa saja yang diperlukan, termasuk juga pendanaan yang dibutuhkan.

4. Kualifikasi perusahaan

Berbeda dengan bagian pengantar yang hanya memuat sekilas, pada bagian ini kamu dapat memasukkan company profile dengan lebih detail.

Kamu dapat memperlihatkan klien klien dan proyek proyek besar yang pernah kamu tangani, terutama yang berkorelasi dengan proyek yang kamu usulkan saat ini.

Kamu bisa menyertakan pekerja profesional yang dimiliki perusahaan serta berbagai penghargaan yang pernah diterima.

5. Lampiran-lampiran

Sertakan lampiran-lampiran yang diperlukan, data yang relevan dengan proyek yang diusulkan untuk lebih menguatkan proposal usahamu.

Format Proposal Usaha

Suatu proposal usaha berisi materi seperti di bawah ini:

  1. Cover
  2. Profil singkat usaha dan identitas pemilik
  3. Ringkasan proposal
  4. Isi Proposal
    a. Pendahuluan
    b. Tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah yang diperlukan
    c. Sejarah dan eksplanasi mengenai usaha
    d. Informasi pasar mengenai produk dan jasa spesin
    e. Aspek produksi
    f. Aspek sosial ekonomi
    g. Sejarah keuangan usaha/koperasi
    h. Proyeksi keuangan
    i. Daftar jaminan yang mungkin diberikan
    j. Penutup
  5. Lampiran

Berikut ini uraian singkat dari setiap materi dalam contoh proposal usaha:

1. Cover

Halaman pertama yang memuat nama usaha/koperasi (di atas/tengah halaman), tempat usaha, bulan dan tahun pembuatan proposal, yang biasanya ditempatkan di bawah.

2. Profil singkat usaha dan identitas pemilik

  • Nama, alamat, dan telepon koperasi/perusahaan
  • Nama pengurus, karyawan, dan manajer
  • Lokasi usaha
  • Jumlah anggota koperasi

3. Ringkasan proposal usaha

Isi proposal sebaiknya diringkas dalam bentuk ringkasan proposal yang memuat:

  • Profil singkat usaha dan identitas pemilik
  • Total kredit yang diminta
  • Paket kredit bagi setiap anggota (bagi koperasi)
  • Jangka waktu pengembalian kredit
  • Tenggang waktu
  • Alternatif jaminan beserta nilai taksirannya dan kapan usaha akan dimulai.
  • Klasifikasi dan kemandirian koperasi
  • Kapan rencana usaha/proyek akan dijalankan

4. Isi Proposal

a. Pendahuluan

Pendahuluan dapat berisi latar belakang pendirian usaha, alasan mengenai perlunya investasi dan modal kerja, serta iklim usaha secara umum dan rencana usaha ke depan.

b. Tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah yang diperlukan

Pada bagian ini perlu menuliskan tujuan penggunaan dana pembiayaan dan jumlah dana pembiayaan yang diperlukan. Bagaimana kamu akan menggunakan dana tersebut secara spesifik dan jelas.

c. Sejarah dan eksplanasi mengenai usaha

  • Informatif
  • Faktual
  • Tanpa emosi
Baca juga:  5 Contoh Pendahuluan Makalah (Agama, Pkn, Sejarah, & Kewirausahaan)

Menyangkut kapan usaha didirikan, lokasi awal usaha, teknologi dan peralatan yang digunakan pada awal pendirian usaha, perkembangan jumlah karyawan/pengurus, perkembangan jumlah produksi, permintaan dari mana saja, dan pemasaran ke mana saja.

d. Informasi pasar mengenai produk dan jasa spesifik

Menggunakan fakta yang ada, dalam bentuk angka angka dan nama nama, misalnya:

  • Apa saja produk dan jasa yang ditawarkan (yang telah dan akan dihasilkan).
  • Siapakah para pembeli produk dan saingannya.
  • Apakah ada perusahaan yang mempunyai spesialisasi pada satu atau dua macam produk, atau memang menawarkan berbagai macam produk untuk dipasarkan.
  • Apa yang dilakukan oleh pemilik usaha dalam menjaga akan meningkatkan bagiannya dalam pasar (market share).
  • Permintaan penawaran, identifikasi berbagai indikator umum yang ada kaitannya dengan permintaan dan penawaran produk seperti data kependudukan, pendapatan per kapita suatu wilayah, pemasaran produk, dan data lainnya yang berhubungan dengan permintaan penawaran.
  • Analisis persaingan, diuraikan posisi dan upaya pesaing dalam memasarkan produk sejenis, terutama perbandingan dalam mutu, harga, dan pelayanan.
  • Saluran distribusi, terangkan metode saluran distribusi pemasaran serta jelaskan kelebihan saluran distribusi pemasaran yang digunakan. Rencana pemasaran, mengenai produk apa yang akan dipasarkan di wilayah lokal, antar kota, propinsi, dan ekspor.
  • Perkembangan harga di tingkat lokal rata-rata 2-3 tahun terakhir.

e. Aspek produksi

  • Proses produksi dan teknologi.
  • Untuk usaha produksi; dijelaskan teknologi yang diterapkan, mesin dan peralatan serta spesifikasi harga, proses produksi secara singkat, bagan dan arus produksi.
  • Untuk bidang perdagangan; memuat proses pengadaan barang, terjadinya transaksi hingga penyerahan barang.
  • Kapasitas produksi; mencantumkan kapasitas produksi dan rencana produksi per tahun. Lokasi usaha; dengan membuat peta dalam bentuk gambaran tangan. Menjelaskan lokasi usaha berada.
  • Lahan dan bangunan; memuat rincian lahan/tanah dengan ukuran baku (hektar/m), apakah lahan tersebut merupakan hak milik, sewa atau bentuk kepemilikan lainnya. Jelaskan pula apakah ada bangunan yang diperlukan untuk usaha.
  • Bahan baku dan bahan pembantu; memaparkan mudah tidaknya pengadaan bahan baku dan bahan pembantu, termasuk sumber, ketersediaan pasokan, volume, mobilisasi bahan baku, sistem pembelian (tunai/ kredit).

f. Aspek sosial ekonomi

  • Terhadap lapangan kerja. Jelaskan apakah usaha tersebut mampu menyerap tenaga kerja, dan berapa jumlah tenaga kerja yang terserap oleh usaha.
  • Keterkaitan usaha. Jelaskan keterkaitan usaha dengan usaha besar, dengan usaha kecil menengah lain, dengan koperasi, dan lainnya.
  • Pendapatan. Jelaskan bahwa usahamu akan memberi peningkatan pada taraf hidup secara sosial maupun ekonomi, baik di lingkungan keluarga maupun di masyarakat umumnya.

g. Sejarah keuangan usaha/koperasi

  • Laporan keuangan usaha minimal selama 2 tahun terakhir berupa:
    – Neraca.
    – Laporan laba/rugi.
    – jenis, jumlah, dan penggunaan kredit.
    – Cashflaw ‘arus kas’ penerimaan dan pengeluaran dilengkapi faktor-faktor yang mempengaruhinya.
    – Administrasi dan laporan laporan.
    – Pembelian, produksi, dan penjualan/ekspor.
    – Data-data menyangkut SDM, modal, dan material.
    – Laporan keuangan yang diserahkan sebaiknya lengkap dan tepat.

h. Proyeksi keuangan

  • Bentuk proyeksi keuangan:
    – Kapasitas usaha, pembelian, dan produksi.
    – Data penjualan dan ekspor.
    – Biaya proyek dan rencana pembiayaan. Anggaran cash budget ”uang tunai’. Rancangan laporan pendapatan (laba/ rugi).
    – Rancangan neraca untuk satu tahun fiskal mendatang.
    – Sumber dan penggunaan dana.
  • Sifat Proyeksi Keuangam: Realistis
    Berdasarkan asumsi asumsi yang wajar dan dapat memberikan deskripsi tentang kemungkinan profit atau loss.

i. Daftar jaminan yang mungkin diberikan

  • Wujud jaminan.
  • Berupa barang yang dibiayai serta jaminan lain bila dipandang perlu, misalnya: tanah dan bangunan/mesin, tanah kosong, persediaan . barang, dan lain lain.

j. Penutup

Harapan dan ucapan terima kasih.

5. Lampiran

Informasi tambahan lain yang mendukung dalam bentuk lampiran antara lain:

  1. Fotokopi KTP, SIM.
  2. Rencana-rencana dalam blueprint.
  3. Gambar-gambar atau foto-foto.
  4. Fotokopi dokumen dokumen resmi (legal documents) seperti: SIUPP, TDP, NPWP, Akta.
  5. Pendirian Usaha, Identitas pengurus, dan catatan catatan penting.
  6. Data sensus dan data demografis.

Dalam pelaksanaannya, data-data di atas dapat ditambah/dikurangi disesuaikan dengan jenis usaha. Pada substansinya, contoh proposal usaha yang komprehensif dan menarik sangat diperlukan untuk meyakinkan pihak perbankan dalam memberikan kredit.