Proposal penelitian pada hakikatnya adalah rencana penelitian. Di dalam contoh proposal penelitian terdapat gambaran umum tentang hal-hal yang akan diteliti dan cara penelitian itu dilaksanakan. Dengan kata lain, prakiraan atau proyeksi tentang kegiatan penelitian.
Oleh karena sifatnya sebagai rencana, dalam usulan penelitian harus dikemukakan unsur unsur pokok dari kegiatan penelitian, seperti:
- Latar belakang permasalahan
- Masalah yang akan diteliti
- Teori yang digunakan
- Hipotesis yang akan diuji
- Kepustakaan atau literatur yang digunakan sebagai rujukan dalam pengusulan proposal penelitian
- Tujuan penelitian
- Metode penelitian
-
- sampel
- instrumen
- proses pengumpulan data
- teknik analisis data
- jadwal dan kegiatan penelitian
- Estimasi biaya yang diperlukan
- Organisasi peneliti serta lampiran curicullum vitae orang yang akan melakukan penelitian tersebut.
Proposal penelitian merupakan sebuah usulan untuk melakukan penelitian yang bisa dibuat oleh perseorangan, tim atau kelompok yang terdiri atas beberapa orang.
Dalam prosesnya, apabila proposal penelitian akan diajukan kepada suatu instansi atau lembaga yang biasa menyediakan dana untuk kegiatan penelitian, maka proposal harus menyesuaikan dengan kebiasaan, serta peraturan yang berlaku di lembaga atau instansi tersebut. Pada dasarnya beda instansi, beda pula peraturannya. Sehingga, dalam format isi serta bentuk proposal penelitian harus disesuaikan.
Sebagai contoh, Lembaga Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) di perguruan tinggi yang setiap tahunnya mengadakan program hibah penelitian bagi para dosen atau mahasiswa, telah membakukan bentuk serta isi proposal. Sehingga, siapa pun yang akan mengajukan proposal penelitian pada lembaga tersebut, harus mengikuti aturan serba ketentuan yang berlaku.
Kemampuan dalam menyusun sebuah proposal penelitian pada prinsipnya merupakan gambaran pengetahuan seseorang terhadap metodologi penelitian. Kemampuan dalam merumuskan sebuah masalah merupakan sebuah hipotesis yang bersumber dari teori teori atau pengetahuan yang bersifat ilmiah.
Oleh karena itu, setiap orang atau kelompok yang akan melakukan penelitian, terlebih dahulu perlu memahami dan menguasai hal hal yang berkaitan dengan paradigma penelitian.
Terlepas dari isi dan bentuk usulan penelitian yang telah dibakukan di setiap instansi atau lembaga tertentu, secara umum isi proposal penelitian mengandung tiga inti pokok yang merupakan gambaran umum dari rencana penelitian, yaitu:
- Permasalahan dan tujuan penelitian. Bagian ini mencakup latar belakang perlunya dilakukan penelitian Serta apa tujuan dari penelitian yang akan dilaksanakan tersebut.
- Kajian teori atau telaah pustaka yang diikuti oleh pengajuan hipotesis.
- Rencana kegiatan penelitian, yaitu kegiatan yang akan dilakukan untuk memperoleh data empiris.
Meskipun di tiap lembaga atau instansi bentuk dan isi sebuah proposal berbeda, namun intinya sama. Setiap proposal penelitian isinya mengandung kesamaan dalam hal permasalahan, tujuan, tinjauan pustaka, rencana kegiatan penelitian yang di dalamnya memuat metode penelitian, sampel, instrumen, dan teknik analisis data.
Variasi dari isi tersebut dapat diperluas atau diperkaya sesuai dengan kebutuhan setiap lembaga. Misalnya permasalahan bisa terdiri atas masalah pokok dan sub masalah atau pertanyaan penelitian. Tujuan penelitian bisa dibuat menjadi tujuan umum, tujuan khusus, dan kegunaan penelitian. Tinjauan pustaka bisa diperkaya dengan menambahkan kerangka pemikiran. Dalam hipotesis, merumuskan pula pertanyaan pertanyaan penelitian.
Pada dasarnya rencana penelitian adalah gagasan penelitian yang dituangkan melalui rumusan unsur-unsur penelitian yang berfungsi sebagai pedoman dan acuan dalam melaksanakan kegiatan penelitian. Oleh karena itu, proposal penelitian harus dibuat sebelum penelitian dilaksanakan.
Apa yang akan diteliti, mengapa hal itu diteliti, apa saja yang mendasarinya, bagaimana cara menelitinya, di mana dan kapan penelitian itu dilaksanakan, dan aspek aspek lain yang berkaitan dengan itu, seperti biaya, organisasi peneliti, jadwal kegiatan. Kasemuanya harus tergambar dengan baik dalam suatu proposal penelitian.
Kemampuan atau kecakapan seorang peneliti dapat diketahui dari proposal penelitian yang dibuatnya.
Bentuk dan Isi Proposal Penelitian
Dilihat dari bentuknya, format proposal penelitian bisa bermacam-macam. Perbedaan tersebut berkaitan dengan siapa atau pihak mana yang membuat proposal tersebut dan apa tujuannya.
Proposal penelitian yang dibuat oleh mahasiswa, berbeda dengan proposal penelitian yang dibuat oleh dosen atau manajer perusahaan atau instansi tertentu. Atau misalnya bentuk proposal penelitian yang diberlakukan oleh departemen atau instansi tertentu, bisa berbeda dengan yang diberlakukan oleh departemen atau instansi lainnya. Hal ini dikarenakan adanya perbedaan kepentingan, kebijaksanaan atau faktor khusus lainnya.
Jika dilihat dari tujuannya, perbedaan bentuk itu lebih banyak berkaitan dengan sifat penelitian itu sendiri. Ada penelitian yang tujuannya diarahkan pada pengembangan ilmu. Ada penelitian yang tujuannya sekadar memecahkan masalah secepat mungkin. Ada pula penelitian yang bertujuan untuk pengambilan keputusan atau merumuskan kebijaksanaan di lingkungan kelembagaannya.
Meskipun begitu, perbedaan bentuk suatu proposal penelitian tidaklah begitu mendasar. Yang paling penting adalah isi dan kualitas yang terdapat di dalamnya. Isi adalah unsur-unsur penelitian yang terdapat dalam proposal penelitian, termasuk tata urutannya, sedangkan kualitas mengandung arti rumusan-rumusannya tepat dan memiliki kekuatan dalam pelaksanaannya.
Contoh Proposal Penelitian
Sama halnya dengan bentuknya, isi serta sistematika atau tata urut proposal penelitian kadang-kadang berbeda satu sama lainnya. Walaupun demikian, dalam aspek aspek tertentu menunjukkan persamaan.
Sebagai perbandingan, berikut ini akan disajikan beberapa model contoh dari isi dan tata urut proposal penelitian:
Contoh proposal penelitian I
- Latar Belakang
- Masalah dan Tujuan Penelitian
- Kerangka Pemikiran
- Metodologi Penelitian
- Kepustakaan
Bentuk contoh proposal penelitian II
- Latar Belakang
- Masalah Penelitian
- Tinjauan Pustaka
- Tujuan Penelitian
- Metodologi Penelitian
- Kepustakaan
Bentuk contoh proposal penelitian III
- Masalah dan Tujuan Penelitian
- Kerangka Pemikiran
- Rencana Kegiatan Penelitian
- Kepustakaan
Dalam metodologi penelitian yang terdapat pada proposal penelitian Bentuk I dan II, isinya membahas metode dan desain, instrumen, sampel, teknik analisis data, jadwal dan kegiatan penelitian, biaya yang diperlukan, dan organisasi penelitian. Sedangkan dalam bentuk III unsur-unsur tersebut dibahas dalam rencana kegiatan penelitian.
Dari ketiga bentuk jenis proposal penelitian tersebut, terlihat jelas persamaan dan perbedaannya. Perbedaannya tampak dalam tata urut, istilah yang digunakan, dan banyaknya unsur yang dimuat di dalamnya. Persamaannya, yakni dalam setiap proposal penelitian yang mengandung unsur unsur penelitian terdapat masalah yang dilatarbelakangi, tujuan penelitian, kerangka penelitian, metodologi penelitian, dan kepustakaan.
Model mana yang akan dipilih pada dasarnya sama saja, tergantung pada selera dan ketentuan yang telah diberlakukan.
Bentuk lainnya adalah dengan merinci dan menjadikan unsur-unsur yang terdapat dalam metodologi penelitian seperti metode dan desain, instrumen penelitian, sampel penelitian, dan teknik analisis data ditempatkan sebagai butir-butir tersendiri dalam tata urut usul penelitian.
Dengan demikian, isi usul penelitian menjadi lebih banyak (berkisar antara 10-12 butir). Sudah tentu setiap model proposal penelitian senantiasa diawali oleh judul penelitian dan nama peneliti yang mengajukan usul penelitian.
Lebih lanjut, proposal penelitian bisa dibedakan berdasarkan pendekatan pendekatan sesuai dengan konsep penelitian yang akan diajukan, yaitu kualitatif dan kuantitatif. Biasanya dalam proposal pengajuan untuk skripsi, penelitian ini sering digunakan.
Adapun untuk struktur atau bentuk atau model dari isi dan tata urut proposal penelitian kualitatif dan kuantitatif pada umumnya tidak terlalu berbeda. Unsur-unsur utamanya tidak lepas dari latar belakang permasalahan, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan kepustakaan, sedangkan pelengkapnya disesuaikan dengan kebutuhan seorang peneliti tersebut.
Contoh Proposal Penelitian Kuantitatif
Suatu penelitian yang pada dasarnya menggunakan pendekatan deduktif induktif (umum khusus). Pendekatan ini berangkat dari suatu kerangka teori, gagasan para ahli, ataupun pemahaman peneliti berdasarkan pengalamannya. Kemudian, dikembangkan menjadi permasalahan-permasalahan beserta pemecahan pemecahannya yang diajukan untuk memperoleh pembenaran (verifikasi) dalam bentuk dukungan data empiris di lapangan.
Format proposal penelitian kuantitatif
Berikut ini uraian dari setiap materi dalam proposal penelitian kuantitatif: ‘
1. Latar belakang masalah
Sama halnya dengan pendahuluan, di bagian ini dikemukakan adanya kesenjangan antara harapan dan kenyataan, baik kesenjangan teoretik ataupun kesenjangan praktis yang melatarbelakangi masalah yang diteliti.
Di dalam latar belakang masalah ini dipaparkan secara ringkas:
- Teori
- Hasil-hasil penelitian
- Kesimpulan seminar
- Diskusi ilmiah
- Pengalaman/pengamatan pribadi yang terkait erat dengan pokok masalah yang diteliti.
2. Rumusan masalah
Dalam rumusan masalah terdapat:
- Variabel-variabel yang diteliti.
- Jenis atau sifat hubungan antara variabel variabel tersebut.
- Subjek penelitian.
Pernyataan-pernyataan yang dirumuskan dibuat lengkap dan rinci, yang berisi mengenai ruang lingkup masalah yang akan diteliti berdasarkan identifikasi dan pembatasan masalah. Rumusan masalah hendaknya disusun secara singkat, padat, jelas, dan dituangkan dalam bentuk kalimat tanya.
Meskipun demikian, rumusan masalah hendaknya dapat diuji secara empiris, sehingga memungkinkan dikumpulkannya data untuk menjawab pertanyaan yang diajukan.
3. Tujuan penelitian
Pada dasarnya tujuan penelitian mengungkapkan sasaran yang ingin dicapai dalam penelitian. Isi dan rumusan tujuan penelitian mengacu pada isi dan rumusan masalah penelitian dan dibuat dalam bentuk kalimat pernyataan.
4. Hipotesis penelitian (jika ada)
Tidak semua penelitian kuantitatif memerlukan hipotesis penelitian. Penelitian kuantitatif yang bersifat eksploratotis (pendalaman) dan deskriptif (pemaparan) tidak membutuhkan hipotesis.
Oleh karena itu, sub bab hipotesis penelitian tidak harus ada dalam skripsi, tesis, atau disertasi hasil penelitian kuantitatif. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap masalah penelitian yang secara teoretis dianggap paling mungkin dan paling tinggi tingkat kebenarannya.
5. Kegunaan penelitian
Kamu bisa jabarkan kegunaan atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab kegunaan penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
6. Asumsi penelitian
Jika diperlukan, maka asumsi penelitian dapat diadakan. Asumsi penelitian adalah berupa anggapan anggapan dasar tentang suatu hal yang dijadikan pijakan berpikir dan bertindak dalam melaksanakan penelitian.
Asumsi dapat bersifat substantif atau metodologis. Asumsi substantif berhubungan dengan permasalahan penelitian, sedangkan asumsi metodologis berkenaan dengan metodologi penelitian.
7. Ruang lingkup dan keterbatasan penelitian
Variabel variabel apa saja yang diteliti, populasi atau subyek penelitian, dan lokasi penelitian.
Dalam bagian ini dapat juga dipaparkan penjabaran variabel menjadi sub variabel beserta indikator indikatornya.
8. Definisi istilah atau definisi operasional
Definisi istilah atau definisi operasional diperlukan apabila diperkirakan akan timbul perbedaan pengertian atau kekurang jelasan makna, seandainya penegasan istilah tidak diberikan. Istilah yang perlu diberi penegasan adalah istilah-istilah yang berhubungan dengan konsep-konsep pokok yang terdapat di dalam skripsi, tesis, atau disertasi.
Definisi istilah lebih dititikberatkan pada pengertian yang diberikan oleh peneliti. Definisi istilah dapat berbentuk definisi operasional variabel yang akan diteliti. Definisi operasional adalah definisi yang didasarkan atas sifat sifat hal yang didefinisikan yang dapat diamati.
9. Metode penelitian
Pada dasarnya dalam bab metode penelitian paling tidak mencakup:
- Aspek
- Rancangan penelitian
- Populasi dan sampel
- Instrumen penelitian
- Pengumpulan data
- Analisis data.
Dalam prosesnya, di sinilah akan terlihat hasil dari penelitian kuantitatif.
10. Landasan teori
Adapun maksud landasan teori di sini adalah teori atau pengetahuan ilmiah (ilmu) sebagai dasar argumentasi dalam mengkaji persoalan. Hal ini dimaksudkan agar diperoleh jawaban yang dapat diandalkan.
Sebelum mengajukan hipotesis peneliti wajib mengkaji teori-teori dan hasil-hasil penelitian yang relevan dengan masalah yang diteliti yang dipaparkan dalam ‘Landasan Teori’ atau ‘Kajian Pustaka’.
Untuk tesis dan disertasi, teori yang dikaji tidak hanya teori yang mendukung, tetapi juga teori yang bertentangan dengan kerangka berpikir peneliti. Landasan Teori memuat dua hal pokok, yaitu deskripsi teoritis tentang obyek (variabel) yang diteliti dan kesimpulan tentang kajian yang antara lain berupa argumentasi atas hipotesis yang telah diajukan pada bab I.
11. Daftar Pustaka
Bahan pustaka yang dimasukkan dalam daftar pustaka harus sudah disebutkan dalam teks. Artinya, bahan pustaka yang hanya digunakan sebagai bahan bacaan, tetapi tidak dirujuk dalam teks tidak dimasukkan dalam daftar pustaka. Sebaliknya, semua bahan pustaka yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi harus dicantumkan dalam daftar pustaka.
Tata cara penulisan daftar pustaka, secara berurutan, adalah:
- Nama penulis ditulis dengan urutan; nama akhir, nama awal, nama tengah, tanpa gelar akademik.
- Tahun penerbitan.
- Judul, termasuk sub judul.
- Kota tempat penerbitan.
- Nama penerbit.
Contoh daftar pustaka:
- Curtis, B. 2002. Komunikasi Bisnis dan Profesional. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.
- Guffey, E., dkk. 2006. Businnes Comunication: Process & Product. Jakarta: Salemba Empat.
- Kusumah. 2004. Proposal Penelitian. Bandung: Sinar Baru Algesindo.
Contoh Proposal Penelitian Kualitatif
Penelitian ini sangat unik karena laporan penelitian kualitatif disusun dalam bentuk narasi yang bersifat kreatif dan mendalam, serta menunjukkan ciri-ciri alamiah yang penuh ke-otentik-an.
Meskipun demikian dalam prosesnya penelitian kualitatif banyak mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan kontekstual melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Penelitian kualitatif bersifat deskriptif dan cenderung menggunakan analisis dengan pendekatan induktif dan perspektif subyek.
Format proposal penelitian kualitatif
Berikut ini uraian dari setiap materi dalam proposal penelitian kualitatif:
1. Latar belakang
Bagian ini memuat uraian tentang latar belakang penelitian, untuk maksud apa penelitian ini dilakukan, dan apa/siapa yang mengarahkan penelitian.
2. Rumusan masalah
Rumusan masalah atau fokus penelitian memuat rincian pernyataan tentang cakupan atau topik-topik pokok yang akan diungkap dan digali dalam penelitian ini. Biasanya berisi pertanyaan-pertanyaan yang akan dijawab dalam penelitian dan alasan diajukannya pertanyaan yang harus didukung oleh alasan-alasan mengapa hal tersebut ditampilkan.
3. Tujuan penelitian
Tujuan penelitian merupakan sasaran hasil yang ingin dicapai dalam penelitian ini, sesuai dengan fokus yang telah dirumuskan.
4. Landasan teori
Dalam penelitian kuantitatif, penelitian berangkat dari teori menuju data, dan berakhir pada penerimaan atau penolakan terhadap teori yang digunakan. Sedangkan dalam penelitian kualitatif peneliti bertolak dari data, memanfaatkan teori yang ada sebagai bahan penjelas, dan berakhir dengan suatu ”teori”.
Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar fokus penelitian sesuai dengan kenyataan di lapangan serta memberikan gambaran umum tentang latar penelitian dan sebagai bahan pembahasan hasil penelitian.
5. Manfaat penelitian
Pada bagian ini ditunjukkan manfaat atau pentingnya penelitian terutama bagi pengembangan ilmu atau pelaksanaan pembangunan dalam arti luas. Dengan kata lain, uraian dalam sub bab manfaat penelitian berisi alasan kelayakan atas masalah yang diteliti.
Dari uraian dalam bagian ini diharapkan dapat disimpulkan bahwa penelitian terhadap masalah yang dipilih memang layak untuk dilakukan.
6. Metode penelitian
Seperti halnya penelitian kuantitatif, pada bagian ini diungkapkan metode dan langkah langkah penelitian secara operasional yang menyangkut:
- Pendekatan penelitian.
- Kehadiran peneliti.
- Lokasi penelitian.
- Sumber data.
- Prosedur pengumpulan data.
- Analisis data.
- Pengecekan keabsahan data.
- Tahap-tahap penelitian.
7. Pendekatan dan jenis penelitian
Dalam hal ini dijelaskan alasan-alasan singkat mengapa pendekatan ini yang digunakan serta jenis-jenis pendekatan penelitian.
Demikian pula, pada bagian ini juga dibahas tentang orientasi teoretik, yaitu landasan berpikir untuk memahami makna suatu gejala, seperti:
- Fenomenologis, yaitu segala sesuatu yang berhubungan dengan seluruh kejadian atau peristiwa yang menarik perhatian banyak orang.
- Interaksi simbolik, yaitu bagaimana suatu hubungan yang terjalin dan saling memberi peluang sehingga terbentuk sistem.
- Kebudayaan.
- Etnometodologis.
- Atau kritik seni (hemteneutik), yaitu mengemukakan gejala berdasarkan faktor budaya, dan kekayaan tradisi pada daerah tertentu.
Dan menerangkan tentang jenis penelitian yang digunakan, seperti:
- Etnografis, yaitu penggambaran tentang kebudayaan suku-suku bangsa yang hidup tersebar di seluruh dunia.
- Studi kasus, yaitu analisa berbagai masalah yang menjadi pokok persoalan di masyarakat yang tertuang dalam kasus-kasus, baik yang diketahui secara luas maupun tidak.
- Grounded theory, yaitu penelitian yang ingin mengungkapkan teori teori baru, membuktikan teori, dan mengembangkan teori.
- Interaktif, yaitu segala hal yang saling mempengaruhi.
- Ekologis, yaitu penelitian yang melihat dari sudut ilmu mengenai hubungan timbal balik antara makhluk hidup dan alam sekitarnya.
- Partisipatoris, yaitu penelitian yang ikut serta dalam suatu kegiatan.
- Penelitian tindakan, yaitu penelitian yang dilakukan dalam sebuah tindakan praktik pada suatu bidang tertentu atau penelitian kelas.
8. Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti diungkapkan secara eksplisit dalam laporan penelitian, apakah berperan sebagai:
- Partisipan penuh, yaitu orang yang berperan penuh dalam penelitian. Ia meneliti, mengamati, dan membuat kesimpulan akhir.
- Pengamat partisipan, yaitu orang yang melakukan penelitian, tetapi hanya berperan sebagai pengamat (observer) penelitian.
- Pengamat penuh, yaitu orang yang hanya berperan sebagai pengamat (observer) saja.
Selain itu, perlu adanya kejelasan seorang peneliti bagi subyek atau informan di lapangan.
9. Lokasi penelitian
Uraian lokasi penelitian diisi dengan identifikasi karakteristik lokasi dan alasan memilih lokasi serta bagaimana peneliti memasuki lokasi tersebut. Lokasi hendaknya diuraikan secara jelas, misalnya:
- Letak geografis
- Bangunan fisik (jika perlu disertakan peta lokasi)
- Struktur organisasi
- Program
- Suasana sehari-hari
Pemilihan lokasi harus didasarkan pada pertimbangan pertimbangan kemenarikan, keunikan, dan kesesuaian dengan topik yang dipilih.
10. Sumber data
Pada bagian ini dilaporkan jenis data, sumber data, dan teknik penjaringan data dengan keterangan yang memadai. Uraian tersebut meliputi:
- Data apa saja yang dikumpulkan.
- Bagaimana karakteristiknya.
- Siapa yang dijadikan subyek dan informan penelitian.
- Bagaimana ciri-ciri subyek dan informan itu.
- Dengan cara bagaimana data dijaring, sehingga kredibilitasnya dapat dijamin.
11. Prosedur pengumpulan data
Prosedur yang digunakan adalah teknik pengumpulan data berupa:
- Observasi partisipan
- Wawancara mendalam
- Dokumentasi
Terdapat dua dimensi rekaman data, yaitu fidelitas dan struktur. Fidelitas mengandung arti sejauh mana bukti nyata dari lapangan disajikan (rekaman audio atau video memiliki fidelitas tinggi, sedangkan catatan lapangan memiliki fidelitas kurang).
Dimensi struktur menjelaskan sejauh mana wawancara dan observasi dilakukan secara sistematis dan terstruktur.
12. Analisis data
Di dalam analisis data diuraikan proses pelacakan dan pengaturan secara sistematis transkrip-transkrip wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain agar peneliti dapat menyajikan temuannya.
Analisis ini melibatkan:
- Pengerjaan data.
- Pengorganisasian data.
- Pemecahan dan sintesis data.
- Pencarian pola.
- Pengungkapan hal yang penting.
- Penentuan apa yang dilaporkan.
Dalam penelitian kualitatif, analisis data dilakukan selama dan setelah pengumpulan data, dengan teknik-teknik misalnya analisis domain, analisis taksonomis, analisis komponensial, dan analisis tema.
13. Pengecekan keabsahan temuan
Pengecekan keabsahan temuan adalah memuat uraian usaha-usaha peneliti untuk memperoleh keabsahan temuannya. Agar diperoleh temuan dan interpretasi yang absah, maka perlu diteliti kredibilitasnya dengan menggunakan teknik teknik:
- Perpanjangan kehadiran peneliti di lapangan.
- Observasi yang diperdalam
- Triangulasi (menggunakan beberapa sumber, metode, peneliti, dan teori).
- Pembahasan sejawat.
- Analisis kasus negatif.
- Pelacakan kesesuaian hasil.
- Pengecekan anggota
14.Tahap-tahap penelitian
Bagian ini menguraikan proses pelaksanaan penelitian mulai dari penelitian pendahuluan, pengembangan desain, penelitian sebenarnya, sampai pada penulisan laporan.
15. Daftar rujukan
Daftar rujukan merupakan bahan pustaka yang sudah disebutkan dalam teks yang disebutkan dalam skripsi, tesis, dan disertasi.
Format Proposal Penelitian
Berikut ini uraian lengkap format proposal penelitian:
1. Judul penelitian
Judul merupakan cakupan dari inti proposal. Rumusan judul penelitian hendaknya menyatakan atau menyiratkan variabel yang diteliti, kata kunci dari masalah atau tujuan penelitian.
2. Pendahuluan
Mengemukakan argumentasi mengenai pentingnya penelitian tersebut dilakukan. Terdapat pula uraian kualitatif atau temuan fakta untuk mengidentifikasi masalahnya.
3. Perumusan masalah
Perumusan masalah merupakan kelanjutan dari latar belakang/pendahuluan, yaitu menentukan atau memilih masalah yang hendak dipecahkan melalui penelitiannya. Masalah yang dipilih, kemudian dirumuskan dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan penelitian.
Jika dipandang perlu, berikan batasan batasan, baik batasan konsep maupun batasan operasional terhadap masalah yang telah dipilih.
4. Tinjauan pustaka
Tinjauan pustaka atau disebut juga kajian teori adalah uraian teoritis berkaitan dengan variabel penelitian yang tercermin dalam permasalahan penelitian. Dalam hal ini peneliti harus menggunakan teori teori yang mapan yang bersumber pada literatur atau hasil penelitian yang telah dilakukan oleh orang lain.
Tinjauan pustaka dilengkapi dengan kerangka pemikiran, yaitu analisis teoritis mengenai hubungan antar variabel, terutama variabel bebas dan terikat. Hubungan tersebut lebih baik jika dilukiskan dalam bentuk model.
Tinjauan pustaka diakhiri oleh pengajuan hipotesis. Dengan kata lain, hipotesis diturunkan dari kajian teori dan kerangka pemikiran.
5. Tujuan dan manfaat penelitian
Tujuan penelitian adalah rumusan tentang hal-hal yang hendak dicari atau ingin dicapai dari kegiatan penelitian. Rumusan tujuan penelitian harus mengacu kepada permasalahan penelitian.
Manfaat penelitian adalah manfaat yang akan diperoleh dari penelitian. Misalnya untuk kepentingan pengembangan ilmu, untuk pemecahan masalah, untuk perumusan kebijaksanaan dan pengambilan keputusan serta untuk perbaikan sistem.
6. Metodologi penelitian
Pada dasarnya metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam mengumpulkan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan atau menguji hipotesis penelitian. Beberapa hal yang harus dikemukakan adalah:
- Metode dan desain penelitian
- Instrumen atau alat pengumpul data
- Sampel penelitian beserta teknik penarikan sampel
- Teknik pengolahan dan analisis data
- Prosedur penelitian
7. Jadwal dan waktu penelitian
Jadwal dan waktu penelitian harus dirinci sedemikian rupa berdasarkan tahap tahap kegiatan penelitian.
Satuan waktu bisa dibuat dalam mingguan atau bulanan. Dengan rincian tersebut, dapat diketahui waktu yang akan diperlukan untuk melaksanakan seluruh kegiatan penelitian.
8. Pembiayaan
Berisi perkiraan biaya yang diperlukan untuk semua tahapan penelitian dan isi kegiatannya, kemudian dihitung besarnya biaya berdasarkan ketentuan yang berlaku.
Perkiraan biaya harus rasional dan tidak mengada-ada.
9. Lampiran-lampiran
Hal yang perlu dilampirkan dalam bagian’ mi, antara lain daftar pustaka dan curicullum vitae.
Cara Menulis Proposal Penelitian
Oleh karena proposal formal sifatnya resmi, tentu tidak boleh menggunakan bahasa-bahasa yang tidak lazim. Semuanya harus mengacu pada sebuah aturan yang sudah baku.
Gunakanlah bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai dengan kaidah penggunaan bahasa yang berlaku. Terutama dalam kalimat, ejaan, pemenggalan kata, penulisan kata asing, tanda baca, dan lain-lain.
Dalam proposal resmi seperti proposal usulan penelitian, naskah ditulis dengan:
- Jarak dua spasi dengan ukuran kertas folio atau kuarto bergantung pada aturan yang diminta.
- Bagian yang ditulis 4 cm dari tepi kiri dan dari tepi atas; lalu 3 cm dari tepi kanan dan bawah.
- Alinea baru diketik enam huruf.
- Jika ada tabel diberi nomor urut dan judul tabel-tabel yang berisi data kuantitatif, sebaiknya dicatumkan sumbernya di bagian bawah tabel.
- Daftar pustaka ditulis lengkap nama pengarang, judul karangan, nama penerbit, kota penerbitan, dan tahun diterbitkan.
- Daftar pustaka ini diurutkan secara alfabetis nama pengarangnya.
- Konsisten dalam penulisan notasi ilmiah seperti kutipan dan catatan kaki (jika ada).
Apabila akan menggunakan catatan kaki, hendaknya diberi nomor dan menggunakan singkatan ibid atau opcit untuk-nama pengarang yang sama. Ibid digunakan jika nama pengarang yang sama tanpa diulang oleh pengarang lainnya. Opcit digunakan untuk nama pengarang yang sama, tetapi halamannya berbeda dengan kutipan sebelumnya.
Proposal penelitian lebih cenderung digunakan dalam dunia akademik, meskipun beberapa lembaga pemerintah maupun swasta sudah sangat terbuka membuka peluang bagi masyarakat untuk berperan serta dalam penelitian yang sifatnya sosial kemasyarakatan.
Artinya, proposal penelitian bisa diadakan untuk kalangan internal maupun eksternal lembaga atau perusahaan bersangkutan. Proposal internal dikerjakan oleh staf spesialis atau staf di perusahaan. Sedangkan proposal eksternal adalah proposal yang disponsori oleh suatu lembaga seperti bantuan universitas, pemerintah, kontraktor pemerintah, organisasi nirlaba, misalnya proposal permohonan dan penawaran.
Di kalangan akademisi, penelitian menjadi bagian penting dan penentu kelulusan di pendidikan tinggi. Oleh karena itu, pentingnya membuat proposal penelitian sebagai langkah awal penelitian yang akan dilaksanakan.
Dalam pembuatannya pun, proposal penelitian ini secara praktis bisa dibagi menjadi:
- Proposal internal merupakan proposal yang lebih singkat dan jelas. Proposal ini relatif lebih mudah dan cepat dilakukan. Adapun yang diperlukan sebagai ikhtisar dasarnya adalah pernyataan masalah, tujuan studi, desain penelitian, dan jadwal. Biaya atau lama penelitian juga bisa disesuaikan dengan kondisi internal lembaga atau perusahaan Anda. Termasuk dengan anggaran penelitian, Anda bisa negosiasikan dengan pihak penyelenggara atau sponsor penelitian di tempat Anda bekerja atau sekolah.
- Proposal eksternal berupa proposal permohonan dan penawaran. Proposal permohonan (solicited proposal) acapkali merupakan respons terhadap Requets For Proposal (RFP), yaitu proposal yang diajukan dalam rangka kerja sama atau mohon dukungan/bantuan. Proposal ini dapat bersaing dengan beberapa proposal lain untuk mendapatkan suatu kontrak atau dana bantuan. Proposal penawaran (unsolicited proposal) merupakan proposal yang diajukan atau ditawarkan kepada perusahaan swasta maupun pemerintah, khususnya untuk mengajukan sebagai obyek atau pengajuan untuk anggaran penelitian. Isi dari proposal eksternal ini biasanya tercakup tujuan, dasar penelitian, kualifikasi, jadwal, dan anggaran.
Proposal penelitian merupakan sebuah permohonan izin atau persetujuan kepada suatu lembaga untuk meneliti suatu hal dalam bidang tertentu dengan berlandaskan kepada sebuah teori yang telah teruji. Dibanding jenis proposal lainnya, pembuatan proposal penelitian adalah yang paling membutuhkan pemikiran yang matang.
Hal ini disebabkan konsep yang menjadi latar belakang tujuan penelitian tersebut harus disesuaikan dengan teori teori yang sudah ada. Proposal penelitian bukan hanya untuk melakukan sebuah penelitian, tetapi menghasilkan suatu rumusan yang bisa bermanfaat untuk kehidupan manusia.
Tujuan Proposal Penelitian
Maksud dari proposal penelitian adalah untuk mendapatkan sebuah kesimpulan dari kegiatan penelitian. Adapun tujuan proposal penelitian antara lain:
- Menyajikan pertanyaan untuk diteliti dan mengaitkan kepentingannya dengan tujuan penelitian
- Mendiskusikan upaya penelitian pihak lain yang sebelumnya sudah pernah mengerjakan pertanyaan peneliti terkait.
- Mengusulkan data yang diperlukan untuk mengatasi pertanyaan peneliti dan bagaimana data tersebut akan dikumpulkan, dianalisis, dan ditafsirkan.
- Menyajikan rencana, layanan, sertifikasi penelitian dengan cara yang sebaik mungkin untuk meningkat kan kemungkinan terpilihnya proposal tersebut di antara pesaingnya.
- Proposal penelitian pada dasarnya merupakan sebuah peta yang memperlihatkan dengan jelas bagaimana langkah yang akan dimulai dari awal hingga selesai penelitian. Adapun yang dimaksud dengan peta adalah mulai dari identifikasi masalah hingga kesimpulan, yang terjawantah dari berbagai penjelasan, observasi, data, anggaran, serta akhir dari kesimpulan.
Kesimpulan penelitian disusun secara sistematis berasal dari temuan temuan atau hasil penelitian. Dalam kesimpulan ini, peneliti tidak mencantumkan kembali pertanyaan ulangan temuan penelitian atau sintesis, melainkan dinyatakan dalam pernyataan yang berisikan konsep, prinsip, atau generalisasi. Acuan pokok dalam menarik kesimpulan adalah permasalahan penelitian dan rumusan hipotesis penelitian.
Dengan demikian, kesimpulan penelitian akan mengandung nilai-nilai keilmuan, sebab masalah dan hipotesis penelitian dijabarkan dari teori atau proposisi. Untuk itu diperlukan ketajaman peneliti dalam mengkaji temuan penelitian dalam hubungannya dengan teori yang dijadikan dasar penelitiannya.
Temuan yang mendeskripsikan suatu variabel, kesimpulannya adalah konsep yang terdapat dalam variabel tersebut. Demikian juga. temuan yang menghubungkan dua variabel atau lebih, kesimpulannya adalah proposisi yang menjelaskan makna hubungan variabel dalam konteks yang lebih luas.