7 Jenis-Jenis Kambing Unggul Untuk Ternak di Indonesia

Untuk dapat beternak kambing secara intensif, dan agar kita dapat berhasil baik dalam beternak kambing, sebelumnya kita harus mengetahui jenis-jenis kambing dan asal-usulnya.

Dari hasil penelitian, semua jenis kambing yang hidup saat sekarang ini adalah keturunan dari kambing yang hidup di lereng pegunungan. Kambing liar tersebut merupakan binatang yang penuh gairah hidup dan lincah serta mempunyai kesukaan mendaki.

Nenek Moyang Semua Jenis Kambing

Para ahli menyatakan, bahwa ada 3 jenis kambing liar yang diduga sebagai cikal bakal atau nenek moyang dari seluruh jenis kambing yang sekarang dipelihara orang.

Ketiga jenis kambing liar tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Caprafalconen
    Menurut penelitian jenis kambing liar ini berasal dari daerah sepanjang pegunungan di Khmeer.
  2. Capra – Pasca
    Kambing liar ini asalnya dari daerah sepanjang semenanjung Balkan.
  3. Capra – Hircus atau Capra – Aegagrus
    Sementara ahli mengatakan, kambing liar jenis ini berasal dari daerah Pakistan dan Turki.

Oleh karena adanya modifikasi (penyesuaian bentuk luar tubuh terhadap lingkungan), maka sekarang kita mengenal bentuk kambing seperti yang sering kita lihat dan pelihara.

Sekarang ini, juga banyak dikenal sebagai kambing jenis susu dan jenis daging.

Sedangkan kambing yang berada di Indonesia sekarang ini berasal dari:

  • Kambing asli yang diternakkan turun temurun;
  • Kambing impor yang diternakkan secara khusus; dan
  • Perkawinan campuran antara kambing impor dengan kambing asli yang ada di Indonesia.

7 Jenis Kambing Unggul Untuk Ternak

Kambing Jenis Susu:

1. Kambing Saanen

Kambing Saanen

Adapun asal dari kambing Saanen dari lembah Soanen di Swiss.

Ciri-ciri dari kambing Saanen adalah sebagai berikut.

  • Secara umum berwarna putih atau krem.
  • Baik jantan maupun betinanya, tidak mempunyai tanduk.
  • Dahinya kelihatan lebar, telinganya sedang dan tegak.
  • Kakinya lurus dan kuat.
Baca juga:  Budidaya Cacing Tanah dan Pemasarannya [Panduan Lengkap]

Untuk jenis kambing Saanen, seharinya bisa menghasilkan susu sebanyak 3 4liter.

2. Kambing Toggenburg

Kambing Toggenburg

Jenis kambing ini pun berasal dari Swiss, banyak terdapat di lembah Toggenburg.

Ciri ciri dari jenis kambing ini adalah sebagai berikut.

  • Warnanya cokelat, biasanya pada kaki bagian bawah berwarna putih, dan begitu juga dengan bagian samping dan mukanya serta di bawah pangkal ekor.
  • Baik yang jantan maupun betina tidak mempunyai tanduk.
  • Telinganya agak besar dan berdiri tegak.

Untuk kambing jenis ini seharinya bisa menghasilkan susu sebanyak 3 4 liter.

Kambing Pedaging:

3. Kambing Jawarandu

Kambing Jawarandu

Kambing ini hasil persilangan antara kambing Kacangan dengan kambing Ettawa. Jenis ini sampai sekarang banyak terdapat di sepanjang pantai pesisir pulau Jawa.

Kambing Jawarandu mempunyai sifat sifat seperti kedua kambing yang menjadi ayah dan induknya, yaitu sifat kambing Ettaawa dan Kacangan .

4. Kambing Kacangan

Kambing Kacangan

Kambing Kacangan ini adalah kambing asli dari Indonesia, lincah, kecil, dan suka mendaki. Sedangkan kalau kita perhatikan warnanya, mempunyai warna yang tidak seragam. Banyak yang kita dapatkan berwarna hitam, putih. coklat, atau bahkan yang campuran.

Karena bentuk kambing Kacangan ini kecil, maka orang sering menyebutnya dengan nama kambing Kerikil. Kambing jenis ini banyak terdapat di daerah daerah pegunungan terutama di Pulau Jawa.

Adapun ciri-ciri dari jenis kambing Kacangan adalah:

  • Kepalanya kelihatan ringan dan telinganya pendek;
  • Pertumbuhan tanduknya tidak subur, tanduk kambing kacangan yang jantan panjangnya ±10 cm, dan betinanya bertanduk ±3 cm;
  • Antara pangkal tanduk berjarak ±3 cm; dan
  • Rambut pada kambing betinanya agak pendek, sedangkan untuk yang jantan agak panjang.

5. Kambing Etawa

Kambing Etawa

Untuk jenis kambing ini berasal dari daerah Jumnapari, India. Dinas peternakan di Indonesia telah memperkenalkan jenis kambing ini kepada masyarakat dengan maksud untuk memperbaiki kambing kambing di Indonesia.

Baca juga:  Sejarah Ayam Bangkok

Yaitu dengan cara mengawinkan dengan jenis kambing Kacangan. Karena kambing Etawa ini dipakai sebagai bibit, maka haruslah mempunyai syarat-syarat tertentu sebelum dipilih sebagai pejantan atau induk bibit unggul.

Adapun syarat-syaratnya adalah sebagai berikut.

  • Bentuknya harus besar dan baik.
  • Kepalanya harus tegak, badannya kuat, dan kenyal.
  • Hidungnya melengkung, telinganya panjang dan menggantung. Dapat pula disertai dengan ujung telinga sedikit menonjol ke atas.
  • Panjang telinga kambing jantannya dapat mencapai 27 cm. Sedangkan panjang telinga betinanya bisa mencapai 25 cm. Lebar telinga kambing jaman bisa mencapai 8 cm – 13,5 cm. Kemudian lebar telinga betinanya bisa mencapai 7 ,5 – 10 cm.
  • Kakinya panjang dan tegak, kemudian pada kaki bagian belakang sering ditumbuhi dengan bulu-bulu. Bulu itu kelihatan panjang. Selain di kaki, bulu yang panjang itu pun sering terlihat di ekornya.
  • Kulitnya mudah lepas kalau ditarik, tetapi kemudian cepat pula kembali lagi seperti semula.
  • Tinggi punggung pada kambing jantan yang berumur 2 tahun dapat mencapai antara 90-105 cm. Tinggi punggung buat betina yang berumur 3 tahun antara 75-85 cm.
  • Panjang badannya lebih pendek sedikit apabila dibandingkan dengan tinggi punggung, dan ini hanya berkisar selisih 5 cm
  • Warna kambing pada umumnya belang belang hitam putih, merah atau pun bisa juga coklat putih.

Untuk jenis kambing ini selain bisa dipelihara untuk diambil dagingnya, juga bisa diambil susunya, dengan produksi seharinya 3 liter.

6. Kambing Kosta

Kambing Kosta

Jenis kambing ini berasal dari Persia. Karena bentuknya besar maka jenis ini banyak terdapat di kota-kota besar seperti Jakarta, Semarang, Bandung, dan Surabaya. Diternakkan khusus untuk diambil dagingnya.

Ciri-ciri dari jenis kambing Kosta ini adalah:

  • Tanduknya pendek dan telinganya panjang, dan
  • Profil lurus atau pun kalau berlekuk lekuk, maka lekuk itu sangat sedikit. Sedangkan yang dimaksud dengan profil adalah garis lurus yang ditarik dari tengah tengah antara dua tanduk ke tengah tengah hidung.
Baca juga:  Peluang Usaha Ternak Ayam Bangkok

Kambing Jenis Bulu:

Untuk keperluan ini biasanya diambilkan dari kambing Angora. Kambing Angora sendiri ini berasal dari daerah Turki.

7. Kambing Angora

Kambing Angora

Adapun bentuk bentuk umum yang menjadi ciri-ciri kambing Angora adalah sebagai berikut:

  • Warnanya putih atau bisa juga berwarna krem.
  • Baik yang jantan maupun yang betina selalu mempunyai tanduk.
  • Telinganya rebah namun tidak selalu menggelantung.
  • Bulunya sangat tebal dan panjang, sering dikenal dengan nama istilah Mohar.
  • Berat badannya dapat mencapai 80 kg.

Kambing jenis ini biasanya diternakkan untuk diambil bulu bulunya, karena selain bisa dibuat permadani, sebagai bahan wol yang sangat terkenal di dunia.

Bahkan kalau di Australia, untuk jenis kambing ini dipelihara sampai puluhan ribu di padang rumput yang terbuka. Hingga tidak mengherankan bila negara tersebut dapat menghasilkan produksi wol yang baik dan terkenal di seluruh dunia.

Sebenarnya masih banyak lagi jenis kambing yang ada di dunia, tetapi tidak memungkinkan kalau ditulis satu persatu semua di sini. Namun, apa yang kita sebutkan di atas adalah jenis-jenis kambing yang penting dan banyak dikenal oleh para peternak atau pun pemelihara kambing pada umumnya.

Dengan demikian kalau kita akan beternak atau pun memelihara kambing dapat memilih salah satu dari jenis kambing yang telah diterangkan di atas.