4 Contoh Laporan Keuangan Perusahaan/Organisasi Beserta Formatnya

Dalam mengatur sebuah perusahaan dibutuhkan suatu kemampuan untuk selalu mengawasi apa saja yang perlu dan tidak perlu dilakukan perusahaan. Saat ini sudah banyak perusahaan yang berdiri sesuai dengan bidang-bidang yang dikelola perusahaan. Dalam sebuah perusahaan terdapat beberapa hal penting yang harus diperhatikan salah satunya pengelolaan keuangan suatu perusahaan.

Mengelola keuangan perusahaan merupakan suatu hal yang penting dan harus dilakukan dengan benar, karena perusahaan sendiri merupakan suatu usaha yang membutuhkan dana tidak sedikit untuk kemajuan perusahaan dan pastinya pengeluaran untuk kebutuhan perusahaan sangat banyak. Untuk itu mengelola keuangan perusahaan sangat penting.

Membuat laporan keuangan merupakan salah satu solusi untuk bisa mengelola keuangan perusahaan dengan baik. Dengan membuat suatu laporan keuangan dalam kurun waktu tertentu, maka suatu perusahaan dapat memanajemen keuangan perusahaan dengan baik. Apabila keuangan perusahaan dapat dikelola dengan baik, perusahaan juga dapat bertumbuh dengan baik.

Pengertian Laporan Keuangan

Laporan keuangan merupakan suatu laporan yang digunakan suatu perusahaan untuk melaporkan kondisi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Laporan keuangan memiliki fungsi untuk mempermudah perusahaan dalam melihat kondisi keuangan perusahaan. Selain itu juga bisa berfungsi sebagai modal dasar dalam menyusun rencana pengembangan.

Laporan keuangan juga memiliki beberapa tujuan, salah satunya untuk memberikan informasi mengenai kondisi keuangan dan perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan.

Membuat suatu laporan keuangan biasanya juga dilakukan oleh pemerintah, masyarakat karyawan dan sebagainya, jadi tidak hanya dilakukan oleh suatu perusahaan saja. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai siapa saja yang menggunakan laporan keuangan.

Berikut beberapa pihak yang menggunakan laporan keuangan.

  1. Pemerintah
  2. Masyarakat
  3. Manajemen Perusahaan
  4. Investor
  5. Customer
  6. Supplier
  7. Pemegang saham
  8. Pemberi pinjaman
Baca juga:  13 Contoh Teks Persuasi tentang Pendidikan, Kesehatan, dan Lingkungan

Jenis-Jenis Laporan Keuangan

Dalam suatu laporan keuangan terdapat jenis-jenis laporan yang perlu Anda ketahui.

1. Laporan Laba Rugi

Laporan laba rugi merupakan salah satu komponen yang harus ada dalam laporan keuangan. Laporan laba rugi menjelaskan tentang pendapatan yang didapatkan perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba bersih. Dalam laporan laba rugi harus mencakup beberapa point yaitu Pendapatan, Keuntungan, Kerugian, dan Beban.

Keuntungan memiliki makna peningkatan modal yang didapatkan dari suatu pendapatan yang dihasilkan. Kerugian sendiri bermakna penurunan ekuitas dari pendapatan yang dihasilkan. Pendapatan memiliki makna yaitu pemasukan uang ke dalam perusahaan. Sedangkan, beban memiliki makna pengeluaran suatu perusahaan mengenai pengeluaran keperluan.

2. Laporan Neraca

Laporan Neraca juga merupakan salah satu laporan yang harus ada dalam suatu laporan keuangan. Laporan neraca mencakup tentang Liabilitas, Asset dan Ekuitas.

Laporan neraca sendiri memiliki makna laporan yang menjelaskan tentang kondisi keuangan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Hal-hal yang harus ada dalam laporan neraca yaitu Liabilitas yang berarti kewajiban yang harus dilakukan perusahaan seperti hutang yang harus dibayarkan dan pelayanan yang harus dilakukan.

Kemudian Asset yang artinya apapun yang dimiliki perusahaan dan dapat digunakan perusahaan seperti gedung dan properti lainnya.

Dan yang terakhir Ekuitas. Ekuitas sendiri berarti modal atau hak pemilik terhadap kegiatan perusahaan dan itu artinya kekayaan bersih yang dimiliki pemilik perusahaan.

3. Laporan Arus Kas

Salah satu komponen dalam laporan keuangan yaitu laporan arus kas. Laporan arus kas mencakup tentang kegiatan-kegiatan yang dilakukan perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Beberapa hal yang perlu ada di dalam laporan arus kas yaitu arus kas dari kegiatan pendanaan, arus kas dari kegiatan usaha dan arus kas dari kegiatan investasi.

Baca juga:  3 Contoh Surat Referensi Kerja yang Menarik, Baik dan Benar

Arus kas dari kegiatan pendanaan mencakup pemasukan dan pengeluaran kas dari kegiatan pendanaan yang dilakukan perusahaan. Seperti pelunasan kredit bank dan penjualan obligasi.

Sedangkan arus kas dari usaha mencakup pemasukan dan pengeluaran dari kegiatan usaha yang dilakukan perusahaan. Seperti pembayaran utang, pembayaran bunga dan penerimaan dividen.

Dan yang terakhir arus kas dari kegiatan investasi mencakup pemasukan dan pengeluaran perusahaan dari kegiatan investasi yang dilakukan perusahaan. Seperti penjualan aset perusahaan dan pembelian aset perusahaan.

4. Laporan Perubahan Modal

Laporan yang harus ada dalam laporan keuangan yaitu laporan perubahan modal. Laporan perubahan modal mencakup laporan tentang peningkatan dan penurunan dari kekayaan yang dimiliki perusahaan.

Ada beberapa hal yang perlu dicantumkan dalam laporan perubahan modal yaitu laba rugi, modal awal, prive dan penambahan modal. Laba rugi merupakan hasil dari pendapatan dikurangi dengan biaya tertentu atau sebaliknya.

Sedangkan modal awal merupakan semua dana yang sudah dikeluarkan perusahaan untuk kemajuan perusahaan. Prive bermakna pengeluaran modal untuk keperluan perusahaan secara pribadi.

Dan yang terakhir penambahan modal merupakan hasil dari pengurangan laba bersih dengan prive atau sebaliknya.

Cara Menyusun Laporan Keuangan

Dalam penyusunan suatu laporan pasti terdapat sistematika ataupun aturan yang berlaku. Begitu pun dengan laporan keuangan, adapun cara yang perlu dilakukan untuk membuat laporan keuangan.

Sebelum itu, Anda perlu menyiapkan beberapa catatan yang penting untuk menyusun laporan seperti  nota pembelian barang, penjualan barang, hutang piutang, kas usaha dan biaya lainnya.

Berikut beberapa langkah yang harus dilakukan dalam menyusun laporan keuangan.

1. Menyusun Neraca Saldo. Pertama kali hal yang perlu dilakukan dalam menyusun laporan keuangan adalah menyusun neraca saldo. Neraca saldo merupakan suatu daftar yang menunjukkan saldo dan kredit.

Baca juga:  10 Teori Belajar dan Pembelajaran Beserta Tokohnya

2. Menyusun Jurnal. Jurnal di sini berisi jurnal penyesuaian tentang perubahan transaksi yang tidak terlihat karena memang tidak memiliki data.  Dalam jurnal mencakup neraca saldo, penyesuaian, laba rugi dan neraca.

3. Menyiapkan Neraca Lajur. Neraca lajur biasanya disebut dengan kertas kerja yang berisi tentang penyesuaian laporan dari neraca saldo dengan jurnal penyesuaian.

4. Membuat Laporan tentang Laba Rugi. Sesuai format seperti yang ada di contoh.

5. Menyusun Laporan Arus Kas. Sesuai format seperti yang ada di contoh.

6. Membuat Laporan tentang Perubahan Model. Sesuai format seperti yang ada di contoh.

7. Menyusun Jurnal Penutup. Dalam jurnal penutup berisikan tentang pemindahan dan penutupan rekening pada laporan laba rugi.

8. Menyusun Laporan Neraca penutup. Dalam laporan neraca ini, merupakan laporan terakhir atau sebagai laporan penutup yang berisikan tentang neraca saldo yang berisikan rekening asli saja. Jadi laporan neraca yang terakhir hanya memuat rekening asli.

Contoh Laporan Keuangan

Terdapat beberapa contoh laporan keuangan sebagai berikut.

1. Laporan Laba Rugi

2. Laporan Neraca

3. Laporan Arus Kas

4. Laporan Perubahan Modal

Itulah beberapa informasi dalam menyusun laporan keuangan beserta dengan contoh laporan keuangan. Semoga dapat membantu Anda dan apabila masih kesusahan dalam membuat laporan.

Anda bisa menggunakan software akuntansi yang bisa membantu Anda membuat laporan dengan mudah. Tetapi jika Anda ingin membuat sendiri, perhatikan hal-hal dalam menyusun laporan keuangan seperti yang terlampir di atas.