Cara Menjawab Pertanyaan “Mengapa Anda Keluar dari Tempat Kerja Anda Sebelumnya?”

“Mengapa Anda keluar dari tempat kerja Anda sebelumnya?”

Pertanyaan wawancara kerja tersebut dapat memberikan rasa takut bahkan pada kandidat yang memiliki kepercayaan diri tinggi. Apapun jawaban Anda, sederhana atau kompleks, jika Anda membicarakan hal ini, maka Anda harus memberikan penjelasan yang jelas dan usahakan untuk menceritakan alasan Anda yang sebenar-benarnya, namun dalam batasan etika tertentu.

Sebagai contoh, jika alasan Anda keluar dari tempat kerja sebelumnya adalah karena berselisih dengan rekan kerja atau atasan, maka jangan mengatakan kepada HRD bahwa Anda berselisih atau bertengkar secara langsung, tetapi katakan bahwa Anda memiliki pandangan yang berbeda dengan rekan kerja atau atasan Anda dan katakan bahwa Anda tidak nyaman bekerja dengan kondisi tersebut sehingga pada akhirnya Anda harus mengundurkan diri.

Tetapi, hal ini juga harus didukung oleh rekam jejak kerja Anda yang baik, jika Anda memang terlalu sering berpindah-pindah kerja dalam jarak yang singkat maka HRD akan menganggap bahwa Anda tidak dapat bekerja sama dalam sebuah tim.

Di samping untuk mengetahui masa lalu Anda ditempat kerja sebelumnya, HRD juga memberikan pertanyaan ini untuk mengetahui mengapa Anda tertarik terhadap lowongan yang mereka pasang.

Ada beberapa formula untuk merespon pertanyaan “Mengapa Anda keluar dari tempat kerja Anda sebelumnya?” yang membuat Anda terlihat lebih profesional, yaitu:

1. Jujurlah

Meninggalkan pekerjaan

Seperti yang sudah saya katakan sebelumnya, jujurlah kepada HRD mengenai alasan mengapa Anda keluar dari tempat kerja Anda sebelumnya, bahkan jika Anda dipecat oleh atasan Anda.

Tidak ada alasan untuk menyembunyikan hal tersebut (ada beberapa HRD yang akan mengecek background Anda ditempat kerja Anda yang lama untuk membuktikan apakah Anda jujur atau tidak), hanya saja Anda harus menyampaikannya dengan pendekatan yang baik.

Baca juga:  25 Contoh CV Lamaran Kerja yang Baik dan Benar (Menarik HRD)

Berikan alasan yang jelas dan akui jika memang Anda melakukan kesalahan yang fatal dan ceritakan bahwa Anda belajar dari kesalahan tersebut dan ingin memperbaikinya, namun atasan / perusahaan Anda tidak dapat memberikan kesempatan kepada Anda.

2. Tetap Positif

Berpikiran positif

Walaupun Anda menderita di bawah kepemimpinan atasan seperti di film Devil Wears Prada, namun jangan pernah menjelek-jelekannya di depan HRD pada saat interview. Dan jika Anda merasa tidak diperlakukan secara terhormat, jangan pernah membuat diri Anda seolah-olah seperti korban.

Menurut perusahaan rekrutmen Deborah Osbourn, akan lebih baik jika Anda mengatakan bahwa pekerjaan tersebut tidak cocok untuk Anda dan berikan alasan yang mendukung pernyataan Anda tersebut. Sebagai contoh, Anda dapat mengatakan bahwa Anda ingin bekerja dalam sebuah lingkungan yang berbasis pada kerjasama tim atau posisi tersebut tidak memanfaatkan keahlian Anda.

3. Jaga agar jawaban Anda tetap pendek

Jaga agar jawaban Anda tetap pendek

Ketika Anda menjawab sebuah pertanyaan, jangan pernah memberikan jawaban yang panjang lebar. Semakin Anda banyak berbicara, maka semakin besar pula Anda membuka peluang bagi HRD untuk memberikan pertanyaan yang mungkin tidak Anda duga.

Ya, saya tahu bahwa rekan kerja yang suka menusuk dari belakang, atasan yang temperamental, politik kantor yang kotor merupakan salah satu alasan yang cukup kuat untuk membuat Anda keluar dari tempat kerja, namun hal tersebut tidak pantas untuk Anda bicarakan ketika interview berlangsung.

Dan jika Anda keluar dengan alasan yang positif dan ingin mencari tantangan baru, maka hanya alasan itulah yang harus Anda katakan. Jika HRD ingin mendapatkan informasi lebih banyak, dia akan bertanya kepada Anda.

4. Fokus pada pekerjaan yang baru

Fokus pada pekerjaan yang baru

Cara terbaik untuk memberikan respon adalah kembali pada hal yang paling penting yaitu mengapa Anda tertarik pada pekerjaan yang Anda lamar.

Baca juga:  3 Cara Menjawab “Apa Kelebihan Anda?” Saat Interview

“Orang yang menginterview Anda ingin mengetahui bahwa Anda memang menginginkan pekerjaan tersebut dan bersedia bekerja dalam waktu yang cukup lama”, kata Osbourn. “Anda akan terkejut bahwa banyak orang yang tidak mampu mengekspresikan alasan mengapa mereka tertarik pada pekerjaan tersebut”.

Soroti pekerjaan atau hal-hal yang ada pada posisi baru tersebut yang membuat Anda menjadi sangat tertarik, sebagai contoh, pada posisi sebelumnya saya tidak memiliki kesempatan untuk berkolaborasi dengan divisi lain dan hal inilah yang membuat saya tertarik untuk bekerja antar divisi.

Dan berhati-hatilah dengan apa yang sudah Anda katakan mengenai hal yang tidak Anda sukai pada pekerjaan Anda sebelumnya yang mungkin saja berhubungan dengan posisi baru yang Anda lamar ini.

Ingat, bahwa setiap pertanyaan yang diberikan merupakan sebuah kesempatan untuk menunjukkan kualitas Anda, personality Anda, dan ketertarikan Anda pada posisi tersebut. Anda sudah behasil melewati saringan pertama, dan interview merupakan saat yang tepat untuk meyakinkan HRD bahwa Anda merupakan kandidat terbaik.

Jadi jika Anda ditanya mengenai pekerjaan Anda sebelumnya, berikan jawaban yang pendek, jujur, dan positif.