Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang berbasis pada penelitian dibutuhkan perencanaan penelitian dan pelaporan hasil penelitian. Perencanaan penelitian digunakan sebagai pedoman untuk melaksanakan penelitian. Pelaporan hasil penelitian digunakan sebagai pertanggung jawaban peneliti terhadap penelitian yang telah direncanakan. Perencanaan penelitian dapat disebut dengan proposal penelitian.
Dalam pembahasan sistematika penulisan karya ilmiah ini, proposal penelitian yang dimaksud adalah proposal Karya Tulis Ilmiah (KTI). Pelaporan hasil penelitian dapat disebut dengan laporan penelitian. Laporan penelitian yang dimaksud adalah Karya Tulis Ilmiah (KTI) yang akan dipertanggung jawabkan di depan penguji Karya Tulis Ilmiah (KTI).
Sistematika ini dapat disesuaikan dengan metode penelitian yang digunakan, yaitu metode penelitian survei, metode penelitian eksperimen, metode penelitian kualitatif, dan metode penelitian evaluasi.
Sistematika Penulisan Karya Ilmiah yang Benar
Dengan mengetahui contoh sistematika proposal KTI maupun KTI dapat mempermudah mahasiswa ketika menyusun proposal KTI maupun ketika menyusun KTI. Namun, sistematika yang akan dibahas pada Bab VIII ini tidak mutlak.
Dengan kata lain, mahasiswa masih dapat mengubah sistematika ini dan disesuaikan dengan pedoman penulisan KTI yang dimiliki oleh Program Studi.
1. Sistematika Penelitian Survei
Pada prinsipnya, metode penelitian survei adalah metode penelitian yang berjenis kuantitatif. Proposal untuk penelitian kuantitatif harus menghasilkan rumusan hipotesis penelitian yang nantinya akan diuji dengan data. Pengujian data dilakukan dengan uji statistik.
Dengan demikian, dapat disusun sistematika proposal KTI terdiri dari BAB I PENDAHULUAN, BAB II KAJIAN TEORI, dan BAB III METODE PENELITIAN.
Secara rinci, sistematika proposal KTI disajikan dalam tabel berikut ini.
Pada Bab I Pendahuluan, harus dituliskan definisi operasional variabel penelitian dan definisi istilah dari variabel penelitian. Definisi istilah variabel penelitian sesuai dengan definisi variabel penelitian yang tercantum dalam sub bab pada Kajian Teori.
Definisi operasional variabel penelitian berisi penjelasan mengenai kegunaan variabel tersebut dalam penelitian yang akan dilakukan. Misalnya, skala ukuran variabel penelitian dan kedudukan variabel dalam penelitian sebagai variabel bebas atau variabel terikat.
Pada bagian Kajian Teori, jumlah Sub Bab yang sesuai dengan uraian tentang semua variabel penelitian menyesuaikan dengan jumlah variabel penelitian yang tercantum dalam judul penelitian. Dapat pula ditambahkan sub bab lain yang berkaitan langsung dengan penelitian yang akan dilakukan.
Sistematika KTI tidak jauh berbeda dengan sistematika proposal KTI. Untuk sistematika KTI setelah BAB III METODE PENELITIAN ditambahkan dengan BAB IV HASIL PENELlTlAN DAN PEMBAHASAN dan BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.
Dengan demikian, sistematika KTI dapat dituliskan sebagai berikut.
2. Sistematika Penelitian Eksperimen
Metode penelitian eksperimen merupakan metode penelitian yang berbasis pada metode kuantitaif. Dengan demikian, prinsip penyusunan proposal KTI dengan metode eksperimen sama dengan proposal KTI yang menggunakan metode survei.
Hal ini mengakibatkan, sistematika proposal KTI dengan metode eksperimen serupa dengan sistematika proposal KTI dengan penelitian survei. Berikut disajikan tabel tentang sistematika proposal KTI dengan metode eksperimen.
Semua hal di atas, juga berlaku untuk KTI yang menggunakan metode penelitian eksperimen. Dengan demikian, sistematika KTI dengan metode penelitian eksperimen disajikan seperti tabel di bawah ini.
3. Sistematika Penelitian Kualitatif
Pada penelitian kualitatif terdapat tiga tahap analisis data, yaitu deskripsi data, reduksi data, dan seleksi data. Tahap deskripsi data pada penelitian kualitatif tercantum dalam BAB I PENDAHULUAN sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN.
Dengan demikian, proses penelitian dengan metode kualitatif di mulai dari tahap Reduksi Data dan Seleksi Data. Selain itu, pada penelitian kualitatif karena analisisnya tidak menggunakan statistik, maka pencantuman hipotesis bukan merupakan kewajiban.
Namun, alangkah lebih baik jika proposal KTI yang menggunakan metode penelitian kualitatif menghasilkan dugaan penelitian yang dirumuskan berdasarkan kerangka teoritis atau kerangka konsep dalam BAB II KAJIAN TEORI.
Untuk memfasilitasi hal tersebut, maka sistematika proposal KTI yang menggunakan metode penelitian kualitatif dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Seperti pada sistematika KTI untuk metode penelitian survei dan eksperimen, sistematika KTI untuk penelitian kualitatif adalah sistematika proposal KTI di atas ditambah dengan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN, BAB V KESIMPULAN DAN SARAN, DAFTAR PUSTAKA, dan LAMPIRAN.
Dengan demikian, sistematika KTI untuk penelitian kualitatif disajikan seperti pada tabel di bawah ini.
4. Sistematika Penelitian Evaluasi
Tujuan dari dilaksanakannya penelitian evaluasi pada prinsipnya adalah untuk mengevaluasi suatu program, kebijakan, atau program diklat.
Penelitian evaluasi dapat dilakukan pada masing masing bagian yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, sampai dengan pelaporan. Dalam pelaksanaan penelitian evaluasi dapat digunakan metode penelitian kualitatif, maupun metode penelitian kuantitatif.
Oleh karena itu, sistematika proposal KTI yang menggunakan metode penelitian evaluasi dapat disesuaikan dengan sistematika proposal KTI yang menggunakan metode kuantitatif, sistematika proposal KTI yang menggunakan metode kualitatif, dan sistematika proposal KTI yang menggunakan gabungan dua metode tersebut.
Dengan demikian, sistematika proposal KTI penelitian evaluasi yang menggunakan metode kuantitatif atau metode penelitian kualitatif dapat disesuaikan dengan sistematika proposal KTI. Sistematika proposal KTI yang menggunakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif, dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Secara umum, sistematika proposal KTI penelitian evaluasi yang menggunakan metode gabungan metode kuantitatif dan kualitatif mengacu pada sistematika proposal KTI kuantitatif, hanya pada BAB III METODE PENELITIAN, sub bab Teknik Analisis Data, dituliskan dua teknik analisis data, yaitu teknik analisis data kuantitatif, dan teknik analisis data kualitatif.
Berdasarkan beberapa hal tersebut, maka sistematika KTI untuk penelitian evaluasi secara umum juga mengacu pada sistematika KTI untuk penelitian kuantitatif, hanya pada BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ada tambahan hasil analisis data untuk teknik analisis data kuantitatif dan hasil analisis data untuk teknik analisis data kualitatif.
Selain itu, pembahasan hasil analisis data juga dibagi lagi menjadi dua sub sub bab, yaitu pembahasan hasil analisis data kuantitatif dan pembahasan hasil analisis data kualitatif.
Dengan demikian, sistematika KTI untuk penelitian evaluasi yang menggunakan gabungan metode kuantitatif dan kualitatif disajikan pada tabel di bawah ini.