Ada banyak contoh cerita inspiratif dalam kehidupan sehari-hari. Kadang kita hanya tidak membacanya, terpikir pun tidak. Karena manusia modern selalu disibukkan dengan bagaimana mengisi kehidupan demi kelangsungan kehidupan manusia itu sendiri.
Di sini mencoba menggali kisah inspirasi hidup yang unik, menarik, indah dengan kisah yang menjadikan kita lebih bijaksana dan bersemangat dalam hidup. Semoga contoh cerita inspiratif ini mengilhami hidup Anda di saat penuh kesedihan, semangat, kemenangan dan sukacita, terutama ketika jatuh bangun memulai bisnis dan usaha.
Memang akhirnya Anda akan kembali berkaca pada cermin dalam kisah inspiratif ini Karena itu, kami berusaha mengajak Anda tak sekadar bertahan. Tapi juga memberi nuansa baru pada diri Anda. Sehingga Anda merasa lebih bermartabat sebagai manusia, ciptaan Tuhan yang tertinggi.
1. Cerita Inspiratif Memulai Bisnis
Tidak Ada Rahasia Sukses
Alkisah, seorang pemuda sudah tidak betah lagi menjadi karyawan. Ia sangat yakin bahwa dengan membuka bisnis sendiri, ia akan dapat mencapai kesuksesan lebih cepat. Namun, ia belum tahu apa yang harus ia lakukan untuk memulai sebuah bisnis. Ia pun memutuskan untuk berkonsultasi dengan seorang pakar bisnis.
“Saya ingin sekali memiliki bisnis sendiri, apa yang harus saya lakukan untuk memulai suatu bisnis? Saya sudah lama sekali bekerja keras sebagai karyawan, tetapi kehidupan saya tidak pernah berubah. Kehidupan saya seperti berjalan di tempat. Mohon petunjuk dan arahan dari Bapak, agar saya bisa memulai bisnis sendiri,” katanya saat menemui pakar bisnis.
“Anak muda, apakah kamu pernah melakukan suatu perjalanan? Seperti pergi ke luar negeri atau ke kota lain?” tanya sang pakar bisnis. “Ya. Saya pernah melakukan perjalanan ke luar negeri satu kali. Saat itu, saya diajak ayah saya untuk berlibur di sana. Tetapi, apa hubungannya saya pergi ke luar negeri dengan saya memulai sebuah bisnis?” jawab sang pemuda heran.
“Apa saja yang kamu lakukan sebelum berangkat untuk berlibur ke luar negeri?” tanya pakar bisnis itu lagi. “Pertama, kami menentukan tempat tujuan, termasuk penginapan, dan beberapa hal lain yang kami butuhkan di sana. Kemudian, kami memesan tiket pesawat. Terakhir, kami mempersiapkan semua barang bawaan kami termasuk beberapa keperluan dalam perjalanan ke luar negeri,” jawab pemuda itu kesal karena menurutnya, jawaban pakar bisnis tersebut sudah keluar dari konteks.
Melihat wajah pemuda itu memerah akibat menahan amarah, pakar bisnis itu tersenyum lalu berkata, “Anak muda, ketahui bahwa hal serupa juga harus kamu lakukan untuk memulai sebuah bisnis.”
“Maksud Bapak apa? Saya sama sekali tidak mengerti dengan maksud Bapak,” tanya pemuda itu semakin geram. “Untuk membuka sebuah bisnis, hal pertama yang harus kamu lakukan adalah menentukan jenis bisnis apa yang akan kamu geluti. Kemudian, kamu harus tahu tempat bisnis itu akan dijalankan. Apakah di perkotaan dan di pusat keramaian? Atau, tempat lain yang mampu membantunya berkembang. Lalu, kamu harus mengurus semua surat kelengkapan yang berhubungan dengan pembukaan bisnis, agar di kemudian hari tidak ada pihak lain yang mengganggu karena tidak ada kelengkapan surat pembukaan bisnis. Setelah bisnismu berhasil berjalan, kamu harus tekun bekerja. Jika kamu sudah tekun bekerja tetapi kamu masih mengalami kegagalan, jangan cepat menyerah. Segera cari penyelesaian dan maju kembali untuk terus bekerja,” jelas pakar bisnis itu dengan sangat rinci.
Mendapat penjelasan sedemikian detail, pemuda yang sebelumnya geram itu pun berubah sikap. Ia mengucapkan terima kasih atas nasihat yang diberikan kepadanya. Setelah itu, pemuda tersebut kembali ke rumahnya dan melaksanakan semua nasihat dari pakar bisnis. Satu satu tahun kemudian, toko swalayan yang ia kelola berkembang pesat dan memiliki pendapatan yang sangat fantastis.
Siapa pun bisa mencapai kesuksesan. Semua manusia memiliki hak yang sama untuk sukses. Sukses adalah milik semua orang, tanpa kecuali. Tidak ada rahasia tertentu untuk sukses. Tidak ada hal-hal magis. Kesuksesan adalah hasil kerja keras dan usaha yang tidak pernah mengenal lelah, tidak takut gagal, dan tidak mundur ketika dirundung kerumitan atau kesulitan.
Sukses sama seperti bila kita ingin bepergian ke luar negeri. Kita harus mempersiapkan segala sesuatu yang kita butuhkan. Penentuan tempat tujuan. Pengurusan paspor dan surat-surat penting lainnya. Pengurusan tiket pesawat. Pengurusan tempat penginapan. Persiapan barang-barang bawaan. Persiapan peralatan yang dibutuhkan dalam perjalanan. Demikian pula untuk mencapai kesuksesan dalam dunia bisnis, kita butuh persiapan.
Ketahui bahwa tidak pernah ada uang yang jatuh dari langit jika kita hanya duduk berpangku tangan. Tidak ada orang yang mengantarkan makanan jika kita tidak bekerja. Kita tidak akan pernah sampai di tempat tujuan jika tidak ada langkah awal.
Demikian juga dalam mencapai kesuksesan di dunia bisnis, tidak pernah ada kesuksesan yang kita capai tanpa kerja keras. Tidak ada kesuksesan yang tercapai jika tidak ada pengorbanan. Tidak ada kesuksesan jika tidak belajar dari kegagalan. Sukses adalah sebuah proses. Kesuksesan dalam bisnis adalah upah dari kerja keras kita. Sukses adalah keberhasilan kita dalam memaknai setiap kegagalan dan pengorbanan sebelumnya.
Oleh karena itu, jangan mundur jika menemui kegagalan dalam bisnis. Jangan menyerah jika gagal. Jangan takut jika diliputi kegagalan. Jangan putus asa jika pernah gagal. Kegagalan tidak harus membuat kita berhenti.
Sebaliknya, kegagalan harus mendorong kita agar tetap bergerak maju tanpa henti. Jangan mati jika terus-menerus menemui kegagalan. Kegagalan suatu ketika pasti berlalu dan tergantikan dengan suatu kesuksesan.
Dalam dunia bisnis, kita harus belajar dari setiap kegagalan. Belajar untuk melakukan sesuatu lebih baik dari sebelumnya. Belajarlah dari setiap kegagalan yang pernah kita alami, karena hal itu pasti membuat kita semakin kuat. Kegagalan akan membuat kita semakin bijaksana dan sempurna. Hanya dengan demikianlah, kesuksesan pasti bisa kita capai.
Tidak ada rahasia sukses. Sukses adalah hasil dari persiapan, kerja keras, dan belajar dari kegagalan. – General Colin Powell
2. Cerita Motivasi Kerja Ketika Gagal
Sukses Berawal dari Kegagalan
Alkisah, suatu sore, ada seekor burung tekukur pergi untuk mencari makanan di ladang, tempat para petani sedang memanen hasil ladangnya. Saat itu, sang tekukur berusaha untuk memperoleh makanan sebagai pengganjal perut di malam hari. Dengan serius, tekukur tersebut terus mencari butiran padi yang terjatuh saat para petani panen.
Beberapa saat kemudian, tekukur tersebut kaget karena ternyata ia telah masuk perangkap yang dipasang oleh seorang petani. Ia lalu berjuang untuk bisa melepaskan diri dari perangkap. Usaha demi usaha terus ia lakukan agar bisa melepaskan diri dari perangkap.
Ia mengumpulkan semua tenaganya, lalu berusaha terbang sekuat mungkin dengan harapan bisa meloloskan diri. Namun, seluruh usahanya sia-sia. Perangkap yang dipasang oleh petani sangat kuat dan sangat sulit untuk dijebol.
Siang malam ia selalu berusaha keras untuk melepaskan diri dari perangkap. Namun usahanya tetap tidak pernah berhasil. Meskipun semenjak terperangkap ia tidak makan apa-apa, ia mengerahkan sisa tenaganya untuk berusaha melepaskan diri. Akhirnya, ia berhasil meloloskan diri dari perangkap sebelum petani datang melihat perangkapnya.
Setelah berhasil melepaskan diri dari perangkap, ia lalu terbang setinggi mungkin karena senang bisa berhasil meloloskan diri dari perangkap maut. Saat terbang pun, kecepatannya jauh lebih kencang dari burung tekukur lain. Seekor tekukur lain yang sedang terbang berusaha menghampirinya karena ia sangat heran mengapa tekukur itu terbang lebih tinggi dan lebih kencang darinya, padahal mereka dari jenis yang sama.
Ketika berhasil mendekat, ia berkata, “Hai, Sobat, mengapa engkau bisa terbang setinggi dan secepat ini, sampai-sampai saya sangat kewalahan untuk mengejarmu.”
“Saya pernah terperangkap jerat petani. Saat terperangkap, saya selalu berusaha untuk terbang dengan menggunakan semua kekuatan yang saya miliki. Saya berusaha untuk terbang lebih kencang daripada biasanya. Seandainya saya tidak pernah terperangkap, saya juga tidak akan tahu bahwa sebenarnya kita juga bisa terbang setinggi elang dan secepat elang menyambar anak ayam di tanah,” jawab si burung tekukur.
Sukses adalah impian semua orang tanpa kecuali. Orang kaya pun tetap menginginkan kesuksesan, terlebih orang yang hidupnya pas-pasan. Semua orang berlomba-lomba untuk mencapai kesuksesaan. Namun, hanya sebagian saja yang bisa mencapai kesuksesan.
Mereka yang mencapai kesuksesan adalah orang yang selalu kuat menerima setiap kegagalan dalam perjalanan menuju kesuksesan. Sukses akan menjadi milik orang yang selalu kuat dalam menerima segala risiko dari perjuangannya.
Tidak pernah ada kesuksesan yang tercapai jika tidak pernah ada kegagalan. Sukses tercapai jika orang selalu siap menerima semua risiko, baik kecil maupun besar. Orang yang mencapai kesuksesan sejati adalah mereka yang selalu bersedia belajar dari setiap kegagalannya.
Sesungguhnya, kesuksesan adalah kegagalan, dan kegagalan adalah kesuksesan. Kesuksesan dan kegagalan adalah selembar mata uang yang semua sisinya bernilai sama. Oleh karena itu, kita tidak perlu takut terhadap kegagalan. Kegagalan akan selalu ada. Kegagalan adalah suatu kondisi yang bertujuan untuk menyadarkan kita agar berbuat lebih baik, bukan untuk membunuh kita.
Jika menginginkan kesuksesan, kita harus bersedia menerima kegagalan. Jangan minder jika gagal. Jangan pernah putus asa jika mengalami kegagalan. Jangan pernah mati bila gagal.
Tetaplah bersemangat ketika gagal, lalu belajarlah dari setiap kegagalan. Bangkitlah dan lakukan dengan lebih baik lagi setelah mengalami kegagalan, karena di balik kegagalan pasti ada kesuksesan.
3. Cerita Kehidupan Belajar Ikhlas Melepaskan
Monyet dan Pemburu
(Inspirasi 6, Sekelompok monyet-monyet dan sang pemburu)
Di suatu hutan hiduplah sekelompok monyet. Pada suatu hari, tatkala mereka tengah bermain, tampak oleh mereka sebuah toples kaca berleher panjang dan sempit yang bagian bawahnya tertanam di tanah. Di dasar toples itu ada kacang yang sudah dibubuhi dengan aroma yang disukai monyet. Rupanya toples itu adalah perangkap yang ditaruh di sana oleh seorang pemburu.
Salah seekor monyet muda mendekat dan memasukkan tangannya ke dalam toples untuk mengambil kacang-kacang tersebut. Akan tetapi tangannya yang terkepal menggenggam kacang tidak dapat dikeluarkan dari sana. Karena kepalan tangannya lebih besar daripada ukuran leher toples itu.
Monyet ini meronta-ronta untuk mengeluarkan tangannya itu, namun tetap gagal. Padahal, sebelumnya seekor monyet tua telah menasihati monyet muda itu: “Lepaskanlah tanganmu atas kacang-kacang itu! Engkau akan bebas dengan mudah!” Namun monyet muda itu tidak mengindahkan anjuran tersebut.
Tetap saja ia bersikeras menggenggam kacang-kacang itu. Tak lama kemudian, sang pemburu datang dari kejauhan. Sang monyet tua kembali meneriakkan nasihatnya lagi: “Lepaskanlah kacang-kacang itu sekarang juga agar engkau bebas!” Walaupun monyet muda ketakutan. Tetap saja ia bersikeras untuk mengambil kacang itu. Akhirnya, ia tertangkap oleh pemburu.
Demikianlah makna simbol dan kiasan kehidupan ini. Kadang Anda juga sering mencengkeram dan tidak rela melepaskan hal-hal yang sepatutnya Anda lepaskan dalam kehidupan ini. Mencengkram dan mengepal seperti : kemarahan, kebencian, iri hati, ketamakan, kekecewaan dan lain-lain. Anda tetap tak bersedia melepaskannya. Namun semuanya terlambat. Karena kematian akhirnya “menangkap” Anda.
Bila Anda renungkan, bukankah lebih mudah jika Anda mau melepaskan setiap masa yang lampau yang buruk, lalu menatap hari esok dengan lebih cerah?
4. Cerita Motivasi Hidup Orang Sukses
Rencana Baru Jika Gagal
Suatu ketika, seorang pemilik toko yang menjual peralatan kendaraan bermotor menemui seorang tokoh yang sangat sukses di bidang penjualan peralatan kendaraan bermotor untuk berkonsultasi. Beberapa waktu sebelumnya, ia mengalami kegagalan dalam bisnisnya hingga akhirnya harus menutup toko. Ia merasa bahwa ada sesuatu yang aneh dalam kegagalan bisnisnya tersebut, tetapi ia sendiri tidak tahu apa yang menyebabkan bisnisnya harus ditutup.
Ia berkata kepada tokoh sukses tersebut, “Sudilah kiranya Bapak memberikan beberapa tip agar saya bisa bangkit lagi dari kegagalan saya. Beberapa waktu yang lalu, saya telah menutup toko penjualan peralatan kendaraan bermotor yang sudah saya geluti selama ini. Saya tidak tahu mengapa kegagalan itu bisa terjadi.”
Tokoh sukses tersebut lantas menjawab, “Kembalilah dan gunakan sisa modalmu untuk membuka toko itu lagi. Kemudian, keluarkan uang sedikit lebih banyak untuk melakukan promosi yang besar dengan jangkauan lebih luas. Saat pembeli datang, beri mereka pelayanan terbaik dan selalu berpihak pada mereka, bukan mengutamakan kepentinganmu semata. Jangan sesekali mengecewakan mereka dengan menjual barang yang tidak berkualitas.”
Pengusaha tersebut lantas mengucap terima kasih atas tip yang diberikan oleh tokoh sukses tersebut. “Itulah yang harus kita lakukan kepada semua orang. Kita harus saling membantu satu sama lain. Dengan demikian, semua jalan pasti selalu terbuka bagi kita. Namun, ada satu hal yang harus kamu ingat. Tekunlah dalam menjalankan usahamu,” sambung tokoh paling sukses tersebut.
Pengusaha itu lalu membuka tokonya kembali dengan sisa modal yang masih ada. Ia berusaha untuk menjalankan semua nasihat yang telah ia peroleh dari tokoh sukses tersebut. Satu tahun kemudian, bisnisnya mengalami kemajuan yang sangat luar biasa. Melihat bisnisnya semakin berkembang pesat, ia membuka cabang toko baru sambil terus menerapkan semua nasihat yang dianjurkan tokoh sukses yang dulu ia temui.
Mencapai suatu keberhasilan dalam dunia bisnis sangat tidak mudah. Keberhasilan sebuah bisnis harus dibayar dengan harga yang sangat mahal. Kegagalan, pengorbanan, perjuangan, usaha, kerja keras, sakit hati, dan tangis adalah bayarannya. Di dunia bisnis, kegagalan akan selalu ada. Kegagalan adalah sahabat sejati sekaligus musuh yang paling berbahaya dalam dunia bisnis.
Kegagalan menjadi sahabat sejati yang menegur kita agar menjalankan bisnis dengan lebih baik dari sebelumnya. Kegagalan juga merupakan musuh yang harus kita taklukkan demi mencapai kesuksesan yang kita inginkan.
Oleh karena itu, kita harus menyikapi kegagalan dengan bijaksana. Kita tidak boleh menyerah begitu cepat saat menemui kegagalan. Kita perlu mencari tahu penyebab kegagalan bisnis kita. Pelajari penyebabnya, lalu segera buat rencana baru, dan mulai lagi dengan semangat baru.
Bekerjalah dengan tekun dalam menjalankan bisnis. Jika kita telah berusaha dan tekun melakukan perbaikan di sela-sela kerumitan, serta menyingkirkan hambatan yang kita temui, cepat atau lambat kita pasti menemukan kilauan kesempatan untuk meraih kesuksesan.
Jangan mundur saat bisnis Anda mengalami kegagalan. Jangan menyerah. Jangan takut. Jangan putus asa. Jangan berhenti. Jangan matikan harapan. Maju kembali sambil terus melakukan kebaikan.
Sebagian besar orang bertemu dengan kegagalan karena kurangnya kegigihan dalam menciptakan rencana baru untuk menggantikan yang gagal. ∼ Napoleon Hill
5. Cerita Inspirasi Kehidupan tentang Berhati-hati dalam Berbicara
Pohon Tumbang Oleh Makian
Cerita inspirasi tentang folklore/cerita rakyat Kepulauan Salomon
Di kepulauan Salomon yang berada didaerah Pasifik, ada cara unik yang dilakukan oleh penduduk setempat jika tidak bisa memotong sebuah pohon dengan kapak. Jika pohon terlalu besar untuk dipotong dengan kapak, para penduduk setempat akan memaki-maki pohon tersebut.
Seseorang yang memiliki kekuatan khusus akan memaki pohon itu dari pagi hingga senja, selama tiga puluh hari. Maka akhirnya pohon itu akan mati dan roboh dengan sendirinya. Menurut para penduduk, hal ini selalu berhasil. Secara teori mereka membunuh roh pohon tersebut.
Bagaimana efek perkataan pada sebuah pohon? Jika pohon saja bisa mati karena dikutuki. Apalagi manusia yang punya perasaan. Seperti banyak orang berteriak dan memaki kerabat dan teman-temannya. Tidak sedikit orang yang kehilangan kesabaran ketika dijalan dan memaki pengendara lain. Atau ketika putus dengan kekasihnya memaki-maki mantan pacarnya.
Atau mengutuk temannya karena kalah bersaing didalam pertandingan olah raga. Berteriak mengatakan perkataan buruk. Atau mencemooh musuhnya dengan makian yang menyakitkan .
Tapi semua itu adalah pilihan, dalam kehidupan ini. Bahwa dari mulut Anda bisa keluar berkat dan kutuk. Untuk itu pilihlah mengatakan berkat, karena perkataanmu berkuasa. Jangan sampai Anda membunuh roh orang-orang yang Anda kasihi, atau musuh musuh Anda. Atau malah orang yang tidak Anda kenal dengan perkataan-perkataan yang buruk. Karena ada pepatah mengatakan “mulutmu, harimaumu.”
Karena itu mari Anda ucapkan kata-kata yang membangun, yang menghidupkan dan memberkati orang lain. Berarti Anda menanam berkat. Kemudian Anda akan menabur berkat, Akhirnya hasil itu juga yang akan Anda tuai, bukan?
Jadi dalam kehidupan janganlah ada perkataan kutuk keluar dari mulut Anda. Berhati-hatilah dalam berkomunikasi. Pakailah perkataan yang baik dalam kehidupan dan pergaulan Anda. Supaya hidup dapat berjalan cerah, penuh kasih dan rasa syukur. Akhirnya Anda terima berkat. Kelak pasti jadi tuaian dan panen indah bagi hidup Anda.
6. Kisah Nyata Inspiratif Memaknai Kehilangan
Cerita Hidup Montir Mesin Ketik
Cerita inspirasi 10, figur ayah Andy Noya.
Siapapun ayah kita.
Jati diri ayah tetap mutlak milik anaknya
Walaupun di akhir yang hilang terlewat.
Tetapi berbicara darah anak dan ayah.
Muncul disaat yang hampir terlambat.
Tapi tetap sangat menyentuh dan dikenang, bukan?
Kekuatan kasih tetap muncul di sini.
Kasih tak mengenal waktu yang terlambat.
Kasih selalu mengerti dan memaafkan.
Abadi sampai mati.
Tinggal terserah kita memaknai hidup ini.
Cuplikan Bang Andi Noya berkisah.
Sebenarnya saya malu punya ayah tukang betulin mesik tik. Karena itu aku paling benci kalau ada yang bertanya apa pekerjaan orang tua saya. Kalau bisa, aku mencoba menghindar untuk menjawab. Jika terdesak aku bilang ayah saya polisi.
Kadang saya menyesal lahir sebagai anak seorang tukang servis mesin tik. Apalagi kalau kawan-kawan sekolah saya mulai saling membanggakan profesi ayah mereka.
Apa yang dibanggakan dari seorang montir mesin tik? Pekerjaan yang membutuhkan kecakapan istimewa. Modalnya juga cuma obeng, tang, solder, dan cat semprot. Tubuhnya yang kurus dan ringkih, berbalut kemeja sederhana lengan pendek, dengan tas kulit kumal di bahunya, sungguh jauh dari sosok yang ideal.
Tapi, di luar profesinya, ayah sangat humoris. Tiada hari tanpa tawa. Bahkan kepahitan hidup pun ditertawakannya. Di mana ayah berada, suasana selalu ceria. Dia suka betul bercerita. Kebanyakan cerita-cerita lucu. Entah dari mana dia mendapatkan bahan lelucon yang tak habis-habisnya.
Saya hidup dalam kontradiksi itu. Dari cerita ayah, dulu dia teknisi di perusahaan perikanan. Hidup layak, gaji cukup. Tetapi sifatnya yang terbuka, riang dan pandai berdansa membuat ibu cemburu. Ibu berasal dari keluarga yang berpendidikan baik. Ketika mereka menikah. Ibu harus rela mengorbankan kehidupannya dan masuk dalam kehidupan ayah yang pendidikannya kurang tinggi.
Maka, terjadi benturan-benturan. Ibu yang merasa sudah berkorban meninggalkan kehidupannya yang lebih baik, sangat cemburu melihat ayah selalu dikerumumi wanita. Sifatnya yang periang, terbuka, dan pandai berdansa waktu itu membuat ayah sangat popular. Akibat cemburu, ibu mulai membatasi ruang gerak ayah. Bahkan sampai pada pekerjaan.
Akhirnya, karir ayah berantakan. Di hari tua ibu menyesali sifatnya. Tapi, ayah tidak terlalu mempersoalkan. Dia tetap menikmati hidup. Bekerja sebagai montir mesin tik tidak membuat martabatnya jatuh dan keceriaannya pupus.
Sampai suatu ketika, penyakit mulai menggerogoti tubuhnya. Fisiknya tak mampu lagi menopang semangatnya. Dia lebih banyak tiduran ketimbang bekerja. Sesekali, dengan sisa-sisa tenaga, dia memaksa bekerja.
Suatu hari ayah mengalami kesulitan memperbaiki mesin tik yang mulai menumpuk dirumah. Saya berniat membantu, tapi dihardik. Dia meminta saya tidak menyentuh satupun mesin tik yang ada. “Tugasmu sekolah. Konsentrasi pada pelajaran” ujarnya. Dengan mata sedikit melotot. Sungguh saya tidak mengerti. Harusnya dia berterima kasih atas uluran tangan saya.
Ayah akhirnya meninggal. Dia kalah oleh penyakit dan juga teknologi. Menjelang akhir hayatnya, ada beberapa mesin tik elektrik yang tak dia sentuh. Masa transisi kehancuran ayah (saya tidak bisa membayangkan bagaimana gundahnya ayah jika dia melihat mesin tik saat ini sudah berkembang menjadi teknologi komputer yang super canggih).
Kini, 30 tahun setelah ayah tiada, saya baru menyadari banyak sekali nilai yang dia tanamkan. Nilai yang paling kuat adalah nikmati hidupmu. Hampir dalam setiap kesusahan, ayah selalu melihat dari sisi positifnya ,”Hidup ini indah. Jangan sia-siakan,” begitu nasihatnya berkali-kali.
Pantang mengeluh. Itu nilai lain yang dia tekankan. Apapun pekerjaanmu, kerjakan dengan hati. Jangan mengeluh dan mencerca perusahaan tempatmu bekerja, sementara kamu tetap menerima gaji setiap bulan.
Setelah dewasa, saya semakin menyadari bahwa pelajaran hidup dan nilai-nilai yang baik bisa lahir dari siapa saja. Kisah Buyung yang buta, dan ibunya yang papa, yang pernah diangkat di Kick Andy, ternyata mampu menyadarkan kita tentang arti perjuangan pantang menyerah.
Suster apung di Sulawesi menebar nilai dedikasi tanpa pamrih sementara Pak Sariban di Bandung, orang tua yang diejek gila, mengajarakan kecintaan dan pengharagaan pada lingkungan. Mereka hanya tiga dari sekian banyak “orang kecil” yang pernah tampil di Kick Andy, yang mampu membuka mata dan hati kita.
Saya merasa kehilangan sahabat ketika ayah menghembuskan nafas terakhir tepat di pangkuan saya. Banyak ajaran yang dia tanamkan yang baru saya sadari nilainya setelah kepergiannya. Agar ayah tahu saya bangga padanya. Agar aku bisa menghargai dia bukan dari profesinya. Tapi dari nilai-nilai hidup yang dia ajarkan.
Saya bangga pada ayah saya. Walau dia hanya montir mesin tik. Siapapun ayah kita. Cintai dan banggalah terhadapnya. Tetaplah hidup tak usah lari dari kenyataan.
*Seperti yang dikisahkan Andi Noya.
7. Motivasi Sukses, Usaha Tidak Akan Mengkhinati Hasil
Sukses Adalah Milik Mereka yang Bertindak
Dikisahkan, setelah memakamkan seorang panglima perang yang gugur dalam perang melawan musuh, sang raja memanggil dua orang prajurit yang sebelumnya menjadi asisten panglima perang tersebut. Raja berkata, “Bersediakah kalian berdua untuk mengantarkan surat permohonan dukungan kepada Raja Macan agar mereka membantu kita dalam melawan musuh karena kita telah kehilangan panglima perang kita?”
“Kami bersedia, Raja,” jawab kedua prajurit sambil menundukkan kepala sebagai rasa hormat mereka kepada sang raja. “Dalam perjalanan kalian harus berhati-hati karena di luar sana banyak sekali musuh yang sedang mengintai kita. Jangan sampai terjadi hal buruk pada kalian.”
“Baik, Raja,” jawab keduanya lagi. “Raja tidak perlu mengkhawatirkan kami karena kami telah terbiasa di medan perang. Kami bisa mengatasi apa pun yang akan terjadi,” sambung seorang prajurit.
“Saya tahu bahwa kalian sering berada di medan perang, tetapi kalian harus selalu berhati-hati,” sambung raja mengingatkan.
“Siap, Raja,” jawab kedua prajurit.
“Dua surat ini isinya sama. Masing-masing dari kalian membawa satu surat. Terserah kalian mau berjalan bersama atau sendiri-sendiri. “Saya beri kalian waktu sampai besok sore. Saya harap besok malam saya sudah menerima balasan surat dari Raja Macan,” perintah sang raja.
Kedua prajurit tersebut menyanggupi perintah sang raja. Mereka pun segera menjalankan perintah sang raja begitu menerima surat yang akan dikirim. Mereka mengatur rencana untuk mengirimkan surat raja tersebut. Keduanya sepakat untuk berjalan terpisah agar tidak diketahui oleh musuh.
Saat malam tiba, asisten kedua memutuskan untuk pergi mengantarkan surat dari rajanya kepada Raja Macan. Ia memilih pergi saat malam hari agar tidak ketahuan oleh musuh. Ia yakin bahwa saat malam, tidak semua musuh berjaga. Jadi, ia bisa lolos sampai di istana Raja Macan lalu kembali dengan selamat.
Sementara itu, asisten satu panglima menunggu hingga esok hari baru berangkat. Malam hari itu ia ingin beristirahat terlebih dahulu.
Keesokan sorenya, asisten dua panglima telah kembali dan membawa serta surat balasan dari Raja Macan. Ia segera menghadap raja untuk menyerahkan surat balasan tersebut. “Salam, Yang Mulia. Saya telah kembali dan membawa serta surat dari Raja Macan.”
“Terima kasih. Bagaimana kamu mampu kembali tepat waktu?” tanya sang raja sambil membaca surat balasan dari Raja Macan. “Saya pergi ke istana Raja Macan semalam, saat semua orang, dan musuh, sedang tidur pulas,” jawab prajurit. Raja pun mengucapkan terima kasih kepada prajurit dan menyuruhnya kembali ke tempatnya berjaga.
Menjelang malam, asisten satu panglima menghadap. “Maafkan saya yang mulia, karena saya tidak bisa mengantarkan surat dari Yang Mulia kepada Raja Macan karena di luar sana banyak sekali musuh. Saya tidak mampu mencapai istana Raja Macan,” kata prajurit sambil menundukkan kepala, siap menghadapi kemarahan raja. Sang raja tidak berkata apa pun dan hanya menyuruhnya kembali ke tempatnya berjaga.
Dua hari kemudian, lonceng istana berbunyi, pertanda semua prajurit diperintahkan untuk berkumpul di dalam ruang rapat istana untuk bertemu dengan raja. Semua prajurit pun segera menuju ruang rapat istana untuk menghadiri pertemuan tersebut.
Setelah semua prajurit berkumpul di dalam ruang rapat istana, sang raja segera memulai pertemuan, “Saudara-saudara, hari ini saya akan memilih dan menunjuk seseorang yang saya anggap sebagai orang yang paling pantas untuk menggantikan mendiang panglima perang kita.”
Seketika, seluruh prajurit saling bertanya tentang siapakah yang akan ditunjuk sebagai pengganti panglima. “Melalui pertimbangan yang sangat matang, saya memercayakan jabatan panglima perang kepada prajurit yang sebelumnya menjabat sebagai asisten dua panglima. Ia telah berhasil menyelesaikan tugas untuk mengirimkan surat permohonan dukungan dari saya kepada Raja Macan untuk membantu kita dalam berperang melawan musuh,” jelas sang raja.
***
Cerita di atas mengingatkan kita bahwa orang yang sukses adalah mereka yang selalu bertindak lebih cepat. Mereka bukan tipe orang yang hanya bisa berbicara. Mereka juga bukan hanya membuat rencana. Mereka berani untuk bertindak. Tindakan adalah awal dari kesuksesan. Tindakan nyata diperlukan untuk meraih keberhasilan. Mereka yang gagal biasanya hanya bisa berbicara dan berencana tanpa disertai tindakan nyata.
Orang yang sukses umumnya adalah orang yang berani menerima segala konsekuensi, yang baik maupun yang paling pahit. Mereka berani bertindak. Mereka berani mencoba.
Mereka juga berani gagal. Orang yang gagal sering diliputi rasa takut. Takut bertindak. Takut memulai. Takut mencoba, dan takut menemui kegagalan.
Oleh karena itu, jadilah pribadi yang selalu berani. Berani bertindak. Berani sukses. Berani mencoba. Berani memulai dan berani menerima segala konsekuensi. Untuk meraih kesuksesan kita harus berani bertindak dan menerima semua akibat yang mungkin terjadi.
Sesungguhnya, tindakan kita lebih penting dari apa pun. Jika kita memiliki pengetahuan yang luas tetapi tidak berani untuk bertindak, sampai kapan pun kita tidak akan mencapai kesuksesan. Jika kita memiliki kepekaan dalam melihat peluang, tetapi tidak ada tindakan untuk memulai atau mencobanya, maka semuanya akan sia-sia pula.
Apa pun yang kita inginkan pasti terwujud jika ada tindakan nyata, bukan hanya sebatas rencana atau kata-kata. Bertindaklah lebih cepat untuk melakukan apa pun dengan sebaik mungkin.
8. Kisah Motivasi Jika Merasa Gagal dalam Bisnis
Belum Berhasil
Suatu ketika, seorang pengusaha muda menemui seorang psikolog bisnis untuk meminta solusi bisnis. Beberapa bulan terakhir, bisnisnya sangat sepi. Tidak ada seorang pembeli pun yang masuk ke tokonya. Padahal, saat pembukaan tokonya untuk pertama kali, pengunjung selalu ramai datang setiap hari. Pemasukannya pun semakin meningkat.
Karena beberapa bulan terakhir tokonya sepi, ia harus mengeluarkan uang pribadi untuk membayar gaji para karyawan dan biaya operasional lainnya. Ia sangat mengkhawatirkan kondisi tokonya.
Si pengusaha toko lantas menceritakan semua yang terjadi di tokonya kepada psikolog bisnis, “Akhir-akhir ini, toko saya sangat sepi. Tidak ada pengunjung sama sekali yang masuk dan berbelanja. Saya tidak tahu apa yang menyebabkan situasi itu terjadi. Saya sudah berusaha untuk mempromosikan usaha saya kepada masyarakat, tetapi hasilnya nihil. Saya sempat menemui seorang dukun. Menurutnya, ada saingan di samping toko saya yang mengguna-gunai saya. Ia juga mengatakan kalau ada seorang karyawan saya yang selalu membawa sial. Ia menyarankan agar saya memecat karyawan tersebut. Namun setelah saya menjalankan semua yang ia sarankan, keadaan tidak pernah berubah. Hal itu membuat saya sangat bingung. Jika situasi ini terus berlanjut, saya khawatir bisnis saya bisa gulung tikar.”
“Dari cerita Anda, bisnis Anda sepertinya baik-baik saja. Anda tidak perlu risau. Yang namanya usaha, selalu ada pasang dan surutnya. Oleh karena itu, sangat tidak terpuji jika Anda menyalahkan orang-orang di sekitar, ataupun situasi dan kondisi. Anda hanya perlu bersabar. Anda masih beruntung karena bisnis Anda baru beberapa bulan ini sepi. Ada sebagian pengusaha, yang juga klien saya, pernah mengalami kondisi seperti yang sedang Anda alami saat ini. Mereka bahkan mengalaminya lebih lama dibandingkan Anda,” jelas psikolog.
“Lalu, apa yang harus saya lakukan dengan toko saya?” tanya pengusaha muda itu.
“Anggap sekarang toko Anda masih dalam tahap perkenalan kepada masyarakat. Jangan jadikan hal itu sebagai beban. Anggap saja belum saatnya bagi Anda untuk berhasil. Yakinlah bahwa suatu ketika Anda pasti berhasil. Sekarang, yang perlu Anda lakukan adalah memberikan pelayanan terbaik kepada pengunjung yang datang ke toko Anda. Meskipun ia hanya melihat-lihat tanpa berbelanja, perlakukan ia dengan baik dan buat ia merasa senang saat berada di toko Anda. Dengan demikian, ia akan menceritakan hal yang pernah ia alami di toko Anda kepada saudara dan teman-temannya sehingga mereka pun berminat untuk datang dan berbelanja di toko Anda,” nasihat psikolog bisnis.
“Satu lagi yang perlu saya tambahkan,” kata psikolog itu lagi, “Akan lebih baik lagi jika Anda belajar untuk tersenyum saat berada di toko Anda. Anda tampaknya jarang tersenyum. Anda juga bisa mengajari semua karyawan Anda untuk selalu tersenyum jika berada di tempat kerja. Selalu berikan senyum yang tulus kepada setiap pelanggan yang memasuki toko Anda.”
Pengusaha muda itu pun pamit pulang dan langsung mempraktikkan nasihat dari psikolog bisnis. Beberapa bulan kemudian, para pembeli mulai berdatangan untuk berbelanja. Ia bahkan harus mencari tambahan karyawan agar bisa melayani semua pembeli yang semakin hari semakin banyak. Meskipun demikian, ia selalu mempraktikkan saran psikolog yang dulu ia temui.
Jika menemui kegagalan dalam bisnis, jangan pernah menyalahkan apa pun atau siapa pun. Jangan menyalahkan situasi dan kondisi. Jangan pernah menyalahkan orang lain. Kita justru harus bisa mengoreksi diri untuk mengetahui penyebab kegagalan tersebut. Ketahui bahwa tidak seorang pun mencapai keberhasilan tanpa mengalami kegagalan terlebih dahulu. Kegagalan sesungguhnya adalah sisi lain dari keberhasilan. Jika ada kegagalan, pasti ada kesuksesan.
Akan tetapi, kita sering lebih senang menyalahkan situasi dan kondisi jika menemui kegagalan dalam berbisnis. Lebih keliru lagi, kita sering menyalahkan orang lain atas sesuatu yang menimpa bisnis yang sedang kita geluti. Kita menganggap bahwa apa yang terjadi adalah akibat tindakan orang lain. Anggapan tersebut merupakan kekeliruan yang fatal.
Kegagalan adalah teguran agar kita bisa melakukan sesuatu dengan lebih baik, lebih sempurna. Kegagalan adalah cambuk yang menyadarkan kita akan apa yang sedang dilakukan. Kita mungkin melakukan sesuatu secara belum tepat atau kurang bagus sehingga menemui kegagalan.
Kegagalan sebenarnya mendorong kita untuk maju. Kegagalan juga menyadarkan kita, bukan menahan kita.
Kegagalan mengajari kita. Biarkan kegagalan mempersiapkan dan membentuk kita dalam usaha kita. Namun, jangan pernah biarkan kegagalan menghentikan kita. Jika menemui kegagalan, coba perhatikan dengan saksama apa yang menyebabkan kita gagal.
Jika kita telah berusaha dan ternyata masih gagal juga, sebenarnya kita memperoleh satu kesempatan lagi untuk belajar agar mampu melakukan sesuatu lebih baik. Kegagalan hanya berarti kita belum berhasil. Sadarlah, kita tidak akan selalu menemui kegagalan jika kita terus-menerus berusaha.
9. Kisah Inspiratif untuk Terus Berjuang dan Berusaha
Terus Berusaha
Dikisahkan, dahulu kala, ada sepasang suami istri yang sangat bahagia dalam kehidupan mereka. Mereka memiliki segala sesuatu yang dibutuhkan. Semua kebutuhan mereka selalu terpenuhi dengan baik. Mereka memiliki sebuah perusahaan yang berkembang sangat pesat.
Di tengah menikmati segala kecukupan mereka, suatu ketika sang suami jatuh sakit. Sang suami menderita suatu penyakit yang tidak dapat disembuhkan. Saat itu, hanya keajaiban yang mereka harapkan.
Untuk bisa menyelamatkan sang suami, pasangan suami istri tersebut memutuskan untuk menjual perusahaan mereka beserta semua asetnya. Uang hasil penjualan perusahaan itu mereka gunakan untuk biaya pengobatan penyakit sang suami ke luar negeri.
Setelah melakukan pengobatan ke luar negeri, penyakit sang suami tak kunjung sembuh. Mereka pun semakin kehabisan biaya. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk kembali ke kampung halaman dengan harapan pengobatan sang suami dapat dilakukan dengan cara alamiah agar tidak terlalu membutuhkan biaya yang besar.
Beberapa bulan kemudian, maut tak dapat ditolak, malang pun tak dapat diraih. Sang suami meninggal dunia. Setelah suaminya meninggal, sang istri harus menafkahi anak-anak mereka. Dengan tabungan yang tidak seberapa, ia membuka sebuah kios sebagai penyambung hidup mereka.
Namun, semakin hari semakin banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Saat itu, tidak ada cara lain selain menjual kios itu lagi demi membiayai pendidikan buah hatinya.
Setelah menjual kios, sang ibu lalu berjualan di pasar. Setiap hari selalu ia jalani dengan penuh ketegaran hati. Ia selalu menanamkan keyakinan yang teguh dalam menapaki hari-harinya. Anaknya tidak tega melihat ibunya terus bekerja.
Si anak berkata, “Ibu, sebaiknya Ibu berhenti bekerja, biar nanti kami yang bekerja. Mengapa Ibu tidak pernah lelah dalam menjalani hidup? Kehidupan kita terus dirundung ketidak beruntungan, tetapi mengapa Ibu masih tegar hingga kini?”
Tanpa pikir panjang, sang ibu langsung menjawab, “Nak, coba kamu lihat Matahari itu. Siang dan malam ia terus bercahaya menerangi jagad raya, ia tidak pernah mengeluh. Ia akan terus bersinar, entah sampai kapan.”
“Maksud Ibu?” tanya anaknya.
“Nak, kita harus menjadi seperti Matahari. Kita tidak boleh menyerah dalam menjalani hidup. Selama kita masih bisa bernapas, selama itu pula kita harus terus berkarya,” jelas sang bunda.
Salah satu sifat manusia yang kurang terpuji adalah merasa takut dan tidak mau melakukan apa pun lagi ketika menemui kegagalan dalam menjalani bisnis. Kita selalu menilai bahwa apa yang terjadi tidak sepantasnya kita alami. Sikap tersebut sangat menyesatkan dan sebaiknya tidak kita kembangkan.
Jangan pernah mengizinkan apa pun menghentikan kita untuk melakukan sesuatu. Apa pun yang terjadi, jangan pernah mundur. Jangan menyerah. Jangan takut. Jangan berhenti.
Teruslah berjuang. Teruslah berusaha. Teruslah mencari solusi dan penyelesaian. Dengan demikian, suatu ketika kita akan memperoleh imbalannya.
Berhenti akan menghambat laju kemajuan kita. Alam mengajarkan kita untuk tidak berhenti berkarya. Meskipun kita berdiam diri, Bumi tetap mengajak kita untuk mengelilingi Matahari. Oleh karena itu, berusahalah. Bergeraklah. Bekerja dan terus berkarya.
Berusaha bukan hanya sekadar untuk meraih sesuatu. Berusaha berarti memberi kebahagiaan bagi diri sendiri, itulah yang paling kita harapkan maupun oleh alam semesta.
Air yang tidak pernah bergerak akan lebih cepat berbau. Kunci yang tidak pernah dibuka akan lebih mudah berkarat. Mesin yang tidak pernah dinyalakan, akan lebih cepat rusak. Demikian pula kita. Jika kita tidak melakukan sesuatu, kita tidak akan mungkin berguna dan bermanfaat bagi diri kita sendiri, apalagi untuk sesama manusia dan dunia.
Jangan berhenti berkarya, jangan berhenti berjuang, dan jangan berhenti berusaha jika tidak ingin menjadi tua tidak berguna. Jangan berhenti berusaha meskipun sering menemui hambatan. Jika kita terus bergerak untuk melakukan ini dan itu, kita pasti menghasilkan sesuatu yang berharga bagi diri kita sendiri dan sesama.
10. Cerita Motivasi Diri untuk Fokus pada Tujuan
Tidak Ada Alasan untuk Tidak Bisa
Dikisahkan, beberapa saat sebelum memulai lomba lari maraton, seorang pelari muda mendekati pelatihnya dan bertanya, “Bisakah saya mengalahkan para pelari itu? Mereka adalah para atlet yang telah berpengalaman dan telah memenangkan banyak perlombaan.”
Untuk menguatkan muridnya yang sedang dirundung keraguan, sang pelatih berkata, “Kamu pasti bisa. Pusatkan pikiranmu pada garis finish yang ada di seberang sana. Kemudian, kerahkan seluruh kemampuanmu untuk berlari. Saat berlari, jangan melihat ke kiri ataupun ke kanan, apalagi ke belakang.”
“Bapak yakin?” tanya atlet muda itu lagi. “Saya sangat yakin. Oleh karena itu, kamu juga harus yakin bahwa kamulah pemenang dalam lomba ini,” sang pelatih meyakinkan lagi.
Setelah mendapat dukungan yang positif dari sang pelatih, si atlet muda kembali mempersiapkan diri sebelum lomba dimulai. Ia mematuhi semua nasihat yang diberikan pelatihnya. Ketika perlombaaan dimulai, ia berusaha keras untuk memaksimalkan seluruh kemampuan dalam dirinya. Akhirnya, ia pun memenangkan perlombaan tersebut.
Kita pun perlu melakukan segala sesuatu yang dapat kita lakukan saat ini dengan ketekunan dan keyakinan yang teguh.
Jangan memusingkan banyak hal. Tetaplah fokus. Bila melihat banyak hal lain, konsentrasi kita akan terbagi sehingga apa pun yang kita lakukan tidak akan fokus. Jika kita kehilangan fokus, akan timbul rasa takut, minder, gelisah, dan lain sebagainya.
Belajarlah dari para atlet lari. Saat atlet lari mulai di garis start, mereka tidak memikirkan hal lain selain tujuan mereka, yaitu garis Finish. Saat sedang berlari pun, mereka tidak pernah melihat ke kiri dan kanan, apalagi ke belakang.
Bila seorang pelari mulai melihat pelari lain di sekitar mereka, konsentrasi mereka akan mulai terbagi. Dengan demikian, ia pasti tertinggal. Mereka tidak peduli apakah pelari lain mengikuti mereka atau tidak. Yang ada dalam benak mereka adalah berusaha sekuat mungkin untuk mencapai garis finish sesegera mungkin.
Demikian juga yang seharusnya kita lakukan dalam bisnis. Ketika melakukan sesuatu, jangan terpengaruh dengan hal lain yang tidak memberikan keuntungan.
Semua itu sama sekali tidak memberikan nilai tambah, tidak menjanjikan apa pun. Yang menjanjikan hanyalah apa yang sedang kita lakukan atau kerjakan. Apa yang kelak kita terima adalah hasil dari apa yang kita lakukan sekarang. Pepatah mengatakan “Siapa yang menanam, ia pula yang berhak untuk menuai.”
Jangan biarkan apa yang tak dapat Anda lakukan mengganggu apa yang dapat Anda lakukan. John Wooden
11. Kisah Motivasi Hidup untuk Meraih Kesuksesan
Pengetahuan dan Keinginan Saja Tidak Cukup
Alkisah, setelah tamat dari sebuah universitas, seorang pemuda sangat kebingungan dalam mencari pekerjaan. Angkatan kerja semakin hari semakin banyak karena setiap tahun, banyak lembaga pendidikan yang meluluskan ribuan pemuda dari berbagai jurusan. Namun, peluang kerja di lapangan sangat terbatas, baik dari instansi pemerintahan maupun swasta.
Setelah beberapa bulan menganggur, pemuda tersebut menemui seorang tokoh bijak guna meminta petunjuk untuk menemukan apa yang ia inginkan, “Saat ini saya sangat bingung karena sudah lima bulan tamat dari perguruan tinggi, tetapi sampai sekarang saya belum memiliki pekerjaan tetap. Saya sangat malu kepada kedua orangtua saya, sebab mereka telah bersusah payah membiayai pendidikan saya selama ini dengan harapan kelak bisa membantu mereka. Namun sampai sekarang, saya belum bisa memberikan apa-apa kepada mereka. Menurut Bapak, apa yang harus saya lakukan?”
“Anak muda, apa sesungguhnya keinginanmu dalam hidup?” tanya tokoh bijak tersebut. “Keinginan saya adalah bisa membahagiakan kedua orangtua dan orang-orang yang saya sayangi. Saya juga ingin sekali memiliki sebuah bisnis yang bisa saya kelola sendiri. Saya tertarik dengan bisnis di bidang pariwisata.”
“Keinginan yang sangat bagus, Anak Muda. Apa latar belakang pendidikanmu,” kata tokoh bijak itu lagi. “Saya lulusan jurusan pariwisata. Saya juga pernah menjadi salah satu anggota dari tim pengawas tur se-Asia,” jelas pemuda tersebut.
Mendapat penjelasan demikian, sang tokoh bijak mengangguk-anggukkan kepala seakan mengetahui sesuatu. Ia lalu berkata, “Hai, Anak Muda, pengetahuanmu sangat bagus. Kamu juga memiliki keinginan yang sangat besar untuk membahagiakan orang-orang yang kamu sayangi dan mencapai kesuksesan dalam sebuah bisnis di bidang pariwisata. Namun, masih ada satu hal yang belum kamu lakukan,” jelas sang tokoh bijaksana.
Pemuda tersebut bingung dan tidak tahu kekurangan apa yang ada dalam dirinya. “Apa kekurangan saya itu, Bapak? Tolong beritahu saya agar saya memperbaikinya,” tanya pemuda tersebut. Kekuranganmu adalah kamu tidak segera bergerak untuk menerapkan pengetahuanmu dan mewujudkan keinginanmu,” jelas tokoh bijaksana itu.
“Maksud Bapak, saya harus segera bertindak untuk memulai sebuah bisnis di bidang pariwisata?” tanya pemuda itu. “Betul sekali, Anak Muda.” kata tokoh bijaksana itu, sambil tersenyum.
Setelah mendapat nasihat dari tokoh bijaksana itu, si pemuda segera berusaha menyiapkan segala sesuatu yang berhubungan dengan perintisan bisnis yang bergerak di bidang pariwisata. Pemuda itu mendedikasikan seluruh perhatian dan waktunya untuk mengurusi bisnis barunya.
Dari ketekunannya menjalankan bisnis barunya itu, beberapa tahun kemudian ia telah memiliki sebuah perusahaan travel yang sangat berkembang. Ia juga mampu mempekerjakan banyak orang.
Pengetahuan yang banyak dan luas dari berbagai bidang memang sangat penting. Pengetahuan adalah salah satu kebutuhan pokok kita. Sama halnya dengan tubuh yang membutuhkan nutrisi dari makanan, otak kita juga membutuhkan nutrisi berupa pengetahuan.
Namun itu tidak menjamin kesuksesan kita. Keinginan yang kuat juga sangat diperlukan. Keinginan adalah hasrat. Keinginan adalah kemauan untuk mencapai sebuah kesuksesan.
Namun yang terpenting untuk meraih kesuksesan adalah tindakan. Bertindak artinya bergerak untuk melakukan sesuatu berdasarkan pengetahuan yang kita miliki dan keinginan yang ada dalam diri kita. Kita harus bertindak secepatnya. Tindakan nyata adalah kunci sukses dalam dunia bisnis maupun bidang lain.
Pengetahuan saja tidak cukup, kita harus mempraktikkannya. Keinginnan saja tidak cukup, kita harus bertindak. – Johan von Goethe