10 Contoh Kalimat Fakta dan Opini dalam Satu Paragraf dan Penjelasanya

Pengertian Fakta dan Opini

Fakta adalah keadaan, kejadian, atau peristiwa yang benar dan bisa dibuktikan. Termasuk di dalamnya ucapan pendapat atau penilaian orang atas sesuatu. Dalam kode etik jurnalistik, pasal 3 ayat (30) dijelaskan antara lain,

“… di dalam menyusun suatu berita, wartawan Indonesia harus membedakan antara kejadian (fact) dan pendapat (opini) sehingga tidak mencampuradukkan yang satu dengan yang lain untuk mencegah penyiaran berita berita yang diputarbalikkan atau dibubuhi secara tidak wajar.”

Pendapat juga disebut opini. Dikenal public opinion atau pendapat umum dan general opinion atau anggapan umum. Opini merupakan persatuan (sintesis) pendapat pendapat yang banyak; sedikit banyak harus didukung orang banyak baik setuju atau tidak setuju; ikatannya dalam bentuk perasaan/emosi; dapat berubah; dan timbul melalui diskusi sosial.

Opini juga diartikan sebagai pandangan tentang peristiwa atau keadaan yang dinyatakan tanpa bukti. Opini ini berbeda dengan dugaan. Dugaan merupakan perkiraan yang diajukan tentang sesuatu yang akan atau bahkan tidak akan terjadi di masa yang akan datang.

Perbedaan Fakta dan Opini

Pada dasarnya ada perbedaan kalimat fakta dan opini. Kalimat-kalimat yang mengandung fakta memiliki ciri tertentu. Berikut akan dipaparkan ciri-ciri kalimat fakta yakni;

  1. Kenyataan yang disajikan benar-benar terjadi
  2. Kejadian yang diungkapkan cukup aktual
  3. Informasi yang disampaikan objektif

Selanjutnya, kalimat-kalimat yang mengandung opini tentunya juga memiliki ciri-ciri tersendiri, berupa;

  1. Pernyataan yang disajikan berupa buah pemikiran seseorang
  2. Di dalam pernyataan sering terdapat kata-kata penghubung akan, sebab, setelah, segera, karena.
  3. Informasi yang disampaikan bersifat subjektif

Perhatikan contoh berikut ini!

Contoh Kalimat Fakta dan Opini

  1. Kejadiannya dini hari pukul 05.00 pagi. saat seorang Fakta pemuda sedang mengendarai sepeda motor Suzuki Fu 125 dengan kecepatan maksimum 100 km/jam. (Fakta)
  2. Meskipun jalanan licin karena diguyur hujan semalam Opini suntuk, tapi pemuda itu tidak mengontrol laju motornya. (Opini)
  3. Kedua sepeda motor yang ditumpangi masing-masing pelajar SMP itu, sama-sama bermerek Suzuki Fu 125. (Fakta)
  4. Ketika salah satu dari mereka melaju dari arah Andalas terjadilah tabrakan hebat dengan pengendara yang dari arah Bengsol. (Opini)
  5. Kedua pelajar SMP itu suka ugal-ugalan di jalan. (Opini)
Baca juga:  14 Contoh Notulen Rapat Kantor, Pemerintah, Perusahaan, dan Sekolah

Kalimat Fakta dan Opini dalam Berita

Kamu akan mampu membedakan kalimat fakta dan opini setelah membaca teks informasi, kemudian mencatat pokok-pokok isi berita, memilahnya menjadi fakta dan pendapat, serta menanggapinya.

Selain bersumber dari radio atau televisi (media elektronik), mendengarkan berita dapat dilakukan dengan mendengarkan pembacaan teks informasi berupa laporan berita dari salah satu media cetak yang dibacakan oleh teman di kelas.

Untuk itu, mintalah seorang dari mereka untuk membacakan teks berikut. Bacalah salah satu teks berita dengan jelas agar teman teman dapat mendengar dan memahami dengan baik.

Pada dasarnya di dalam sebuah teks berita, para jurnalis menyampaikan informasi mengenai peristiwa sering menghadirkan waktu kejadian, tempat, pelaku, cara dan, penyebab maupun akibat yang terangkum, komentar/pendapat informan (orang yang mengetahui kejadian) yang terangkum dalam rumus 5W+1H.

Hal itu digunakan agar penyampaian isi berita menjadi akurat dan aktual dibaca atau didengar oleh publik. Dengan rumus tersebut, para pembaca juga akan dapat mengetahui, menentukan, dan membedakan isi informasi yang faktual atau informasi yang hanya sekedar opini atau pendapat. Perhatikan contoh berikut!

Dengarkan salinan teks informasi berupa laporan berita yang dikutip dari salah satu media cetak yang akan dibacakan oleh teman berikut ini!

KASUS PENGANIYAAN: EZA GIONINO PADA ARDINA RASTI

Pemain film yang juga bintang FTV, Ardina Rasti (23), harus merasakan sakitnya dikasari pacarnya, Eza Gionino (24). Awalnya, penganiayaan itu terjadi adanya saling tuduh melakukan perselingkuhan. Menurut kabar, lelaki yang berprofesi sebagai pemain film itu sering memukulnya lantaran kurang diperhatikan dan dimengerti.

Insiden itu terjadi di rumah Rasti, Pejaten dan Bintaro tahun 2011-2012 lalu. Atas kasus itu, Rasti melaporkan Eza ke Polda Metro Jaya, Jakarta Pusat. Sesuai laporan tersebut polisi akan segera memanggil Eza untuk dimintai keterangannya.

Baca juga:  6 Contoh Tanda Terima Barang dan Dokumen Sederhana

Selanjutnya, kasus tersebut diproses sampai ke tingkat pengadilan, sehingga mengakibatkan Eza Gionino harus menjalani hukuman selama 7 bulan LP Cipinang Jakarta Timur. Namun, belum dilakukan penahanan atas yang bersangkutan. Setelah vonis tersebut, Eza pun dapat dipastikan dikeluarkan atau akan dipecat dari managementnya.

(Harian Merdeka, 2013)

Perbedaan Kalimat Fakta dan Opini dalam Sebuah Paragraf

Sebelumnya, kalian secara saksama menyimak pembacaan penggalan teks informasi yang dibacakan oleh temanmu. Setelah itu, hal yang perlu dilakukan adalah membedakan yang termasuk kalimat fakta dan opini di dalam teks informasi (laporan berita) yang dibacakan tersebut.

Perhatikan caranya seperti di bawah ini!

Kalimat fakta dan opini
Kalimat fakta dan opini dalam sebuah paragraf informasi berita

Penjelasannya:

  1. Pemain film yang juga bintang FTV, Ardina Rasti (23), harus merasakan sakitnya dikasari pacarnya, Eza Gionino (24). Kalimat ini termasuk fakta karena menunjukan seseorang yang diberitakan mengalami sebuah peristiwa lengkap dengan nama, umur, dan pekerjaannya.
  2. Menurut kabar, lelaki yang berprofesi sebagai pemain film itu sering memukulnya lantaran kurang diperhatikan. Kalimat ini termasuk opini karena ditandai oleh frasa ‘menurut kabar’, ‘kurang diperhatikan’ yang tentunya informasi itu masih bersifat pernyataan umum dan subjektif.
  3. Insiden itu terjadi di rumah Rasti, Pejaten dan Bintaro tahun 2011-2012. Kalimat ini termasuk fakta, karena tempat kejadian cukup jelas yakni di sebuah rumah yang alamatnya juga jelas.
  4. Polisi akan segera memanggil Eza untuk dimintai keterangan. Kalimat ini termasuk opini, karena polisi sifatnya baru akan memanggil si pelaku, ditandai dengan kata ‘segera’.
  5. Eza Ginonino harus menjalani hukuman 7 bulan penjara di LP Cipinang Jakarta Timur. Kalimat ini termasuk fakta, karena vonis 7 bulan itu sudah benar karena sudah ketentuan yang diputuskan oleh pengadilan telah bersifat pasti dan mengikat. Tempat LP Cipinang juga mendukung kalimat ini termasuk sebagai fakta.
  6. Eza pun dapat dipastikan akan dikeluarkan atau dipecat dari managementnya. Kalimat ini termasuk opini, karena terdapat frasa ‘akan dikeluarkan’ meskipun di awal pembaca telah dikecoh oleh kata ‘dipastikan’. Kalimat masih bersifat perkiraan, dan belum pasti adanya.