Metode ilmiah adalah cara pemecahan masalah menggunakan langkah-langkah ilmiah. Metode ilmiah sangat berguna dalam mempelajari ilmu pengetahuan. Langkah-langkah metode ilmiah yang dilakukan oleh ilmuwan:
- Identifikasi Masalah
- Merumuskan Masalah
- Mengumpulkan Keterangan
- Menyusun Hipotesis
- Melakukan Eksperimen
- Menarik Kesimpulan: jika kesimpulan mendukung hipotesis, hipotesis diterima. Sementara jika kesimpulan tidak mendukung hipotesis, hipotesis ditolak.
- Menguji Kesimpulan dengan Eksperimen
- Membuat Laporan Ilmiah/Laporan Praktikum
Langkah 7 dan 8 dilakukan untuk menguji kebenaran dari kesimpulan. Jika dilakukan berulang-ulang hasilnya tetap sama, maka kesimpulan tadi dianggap sebagai teori atau hukum karena sudah benar (Rismarhaesa. 2015).
Banyak hal yang diteliti dan diciptakan oleh para ilmuwan sehingga hasilnya dapat kita manfaatkan hingga saat ini. Sebagai contohnya penemuan Newton mengenai gaya aksi reaksi yang bekerja pada suatu benda atau biasa lebih dikenal dengan nama Hukum III Newton. Kesimpulan dari Hukum III Newton yaitu besarnya gaya aksi dan reaksi adalah sama namun berlawanan arah.
Sebelum menemukan rumus gaya aksi reaksi tersebut, beliau tentunya membuat berbagai eksperimen sehingga diperoleh kesimpulan berdasarkan hasil eksperimen yang beliau lakukan. Para ilmuwan termasuk Newton menggunakan metode ilmiah untuk menjawab segala keingintahuannya mengenai alam. Melalui metode ilmiah, segala pertanyaan mereka tentang alam akan terjawab.
Terdapat banyak contoh metode ilmiah yang dilakukan oleh para ilmuwan.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai metode ilmiah, mari simak beberapa uraian di bawah ini!
Pengertian Metode Ilmiah
Definisi metode ilmiah yaitu suatu proses keilmuan yang dilakukan secara sistematis untuk mendapatkan suatu pengetahuan berdasarkan bukti yang ada. Melalui metode ilmiah, kita akan mendapatkan kesimpulan berdasarkan bukti-bukti dan tersusun secara teratur. Eksperimen atau percobaan-percobaan yang dilakukan akan diragukan jika tidak dilakukan metode ilmiah.
Metode ilmiah juga harus diuji kembali oleh peneliti lain dengan kriteria, metode dan kondisi yang sama sehingga diperoleh hasil yang sama dengan penelitian sebelumnya. Agar dapat lebih memahami pengertian metode ilmiah, penyajian contoh metode ilmiah mungkin akan membuat Anda lebih memahami makna dari metode ilmiah itu sendiri.
Unsur-unsur Metode Ilmiah
Sebelum membahas mengenai contoh metode ilmiah, alangkah baiknya jika kita mengetahui terlebih dahulu unsur-unsur metode ilmiah, yang terdiri dari:
· Karakterisasi
Maksud dari karakterisasi di sini adalah sifat-sifat utama yang relevan yang dimiliki oleh subjek diidentifikasi dan diteliti melalui pengukuran dan pengamatan.
· Hipotesis
Sebelum mendapatkan suatu kesimpulan, sebelumnya pasti ada dugaan-dugaan teoritis sementara yang memberikan penjelasan dari hasil pengukuran. Hal inilah yang dimaksud dengan hipotesis.
· Prediksi
Prediksi mengandung pengertian yaitu penalaran logis yang diperoleh dari hipotesis.
· Eksperimen
Yang dimaksud dengan eksperimen adalah percobaan untuk melakukan pengujian terhadap hubungan prediksi dan hipotesis dengan karakterissasi.
· Evaluasi dan pengulangan
Maksud dari evaluasi di sini adalah melakukan penilaian terhadap ketepatan prediksi dan hipotesis berdasarkan hasil saat melakukan eksperimen dan melakukan pengualangan terhadap bagian-bagian tertentu jika belum diperoleh hasil yang sesuai.
Kriteria Metode Ilmiah
Metode Ilmiah memiliki kriteria tertentu yang biasanya akan lebih mudah jika dijelaskan menggunakan suatu contoh metode ilmiah. Kriteria-kriteria tersebut antara lain:
· Berdasarkan fakta
Dalam mengambil kesimpulan dan melakukan analisa bukan hanya berdasarkan pendapat peneliti namun harus berdasarkan bukti yang nyata.
· Bebas dari prasangka
Peneliti tidak boleh memiliki prasangka tertentu pada saat melakukan eksperimen. Eksperimen harus dijalankan secara objektif walaupun hasil dari eksperimen tersebut tidak sama dengan hipotesis yang peneliti miliki.
· Menggunakan prinsip-prinsip analisis
Prinsip-prinsip analisis digunakan untuk melakukan penarikan kesimpulan yang sesuai dengan metode ilmiah, yang artinya kejelasan urutan kejadian dan berpikir sangat dibutuhkan untuk memberikan penjelasan terhadap suatu fenomena fisika.
Hubungan antara komponen beserta komponen-komponen permasalahan harus dapat dijelaskan dengan runtut dan diketahui dengan jelas.
· Perumusan Masalah atau pembuatan hipotesis
Pembuatan hipotesis atau perumusan masalah diperlukan untuk menjelaskan terjadinya suatu fenomena alam.
· Menggunakan ukuran objektif
Dalam melakukan metode ilmiah, kita membutuhkan ukuran objektif bukan ukuran subjektif ketika melakukan sebuah eksperimen. Dengan menggunakan ukuran objektif, hasil eksperimen akan mudah diterima oleh orang lain karena pada dasarnya mereka memiliki pemikiran yang sama. Sebisa mungkin jauhkanlah eksperimen dari pemikiran subjektif peneliti.
Ukuran yang bersifat objektif antara lain satuan kilogram untuk mengukur massa benda dan satuan meter yang berfungsi untuk mengukur panjang benda. Sedangkan ukuran subjektif misalnya jengkal atau depa yang digunakan untuk mengukur panjang benda sehingga tidak diperoleh pengukuran yang tepat.
· Menggunakan teknik kuantitatif dan kualitatif dalam melakukan eksperimen
Dengan menggunakan teknik kuantitatif dan pemikiran yang objektif akan diperoleh hasil yang dapat diterima secara umum. Jika hasil dari eksperimen tersebut sulit dideskripsikan dengan menggunakan teknik kuantitatif, peneliti dapat menggunakan teknik kualitatif.
Misalnya contoh metode ilmiah terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Teknik kuantitatif dapat digunakan untuk menyatakan pertumbuhan tanaman contohnya tumbuh 15 cm dalam 7 hari. Sedangkan untuk perkembangan tanaman, peneliti dapat menggunakan teknik kualitatif misalnya tumbuh bunga saat tanaman berumur 4 minggu.
Karakteristik Metode Ilmiah
· Bersifat analistis dan kritis
Dengan melakukan eksperimen dan observasi maka akan diperoleh hasil yang akurat dan relevan.
· Bersifat logis
Langkah-langkah yang dilakukan oleh para peneliti dalam melakukan metode ilmiah harus bersifat logis bukan berdasarkan suatu hal yang tidak dapat diterima oleh akal sehat atau firasat.
· Bersifat obyektif
Kesimpulan dari hasil eksperimen harus bersifat objektif yang artinya dapat diterima secara universal dan bukan merupakan hasil rekayasa peneliti.
· Bersifat empiris
Hasil dari eksperimen diperoleh berdasarkan bukti yang ada dan kejadian yang benar-benar terjadi. Bukan berdasarkan opini atau pendapat dari peneliti atau orang lain.
· Bersifat konseptual
Dalam melakukan penelitian, harus dapat menjelaskan konsep bagaimana fakta-fakta tersebut terjadi dan keterkaitan antara fakta-fakta yang ada, jadi tidak hanya terbatas berdasarkan fakta yang dapat dilihat secara nyata atau dirasakan.
Langkah-langkah Metode Ilmiah
Untuk dapat membuat contoh metode ilmiah, kita harus mengetahui langkah-langkah dalam menyusun metode ilmiah. Langkah-langkah tersebut harus dilakukan secara runut yang terdiri dari:
1) Observasi Awal
2) Identifikasi Masalah
3) Perumusan hipotesis
4) Eksperimen
5) Analisis Hasil
6) Penarikan kesimpulan
Contoh Metode Ilmiah
Untuk lebih memahami mengenai pengertian metode ilmiah, penyajian menggunakan contoh metode ilmiah akan lebih memudahkan Anda dalam melakukan pemahaman. Di bawah ini merupakan contoh metode ilmiah biologi tentang pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan tumbuhan.
I. Observasi Awal
Pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
II. Rumusan Masalah
- Apakah tingkah laku manusia berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan ?
- Apakah perbedaan antara tumbuhan yang mendapatkan perawatan dengan baik dengan tumbuhan yang tidak dirawat oleh manusia.
III. Perumusan Hipotesis
Kemungkinan tumbuhan akan tumbuh dengan subur oleh perawatan yang dilakukan manusia
IV. Eksperimen
- Tujuan
Untuk mengetahui pengaruh tingkah laku manusia terhadap pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan
- Alat dan bahan untuk melakukan eksperimen antara lain :
- 2 buah pot dengan ukuran yang sama
- 2 buah tanaman yang sama jenis dan ukurannya
- Pupuk
- Air
- Tanah
- Alat tulis
- Cara Kerja :
- pot 1 diisi tanah, pupuk, tanaman kemudian disiram
- pot 2 diisi tanah, tanpa diberi pupuk, tanaman kemudian disiram
- Perlakukan tanaman pada pot 1 dengan baik dengan cara menyiramnya secara teratur sedangkan tanaman pada pot 2 biarkan tanpa melakukan perawatan apapun
- Amati dan bandingkan kedua tanaman dalam masing-masing pot mulai dari batang, daun dan bunganya
V. Analisis Hasil
- Tanaman pada pot 1 tumbuh dengan subur baik pada bagian batang, daun dan bunganya.
- Tanaman pada pot 2 tampak layu dan tidak tumbuh dengan baik pada bagian daun, batang dan bunganya
VI. Kesimpulan
Berdasarkan eksperimen dan hasil yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan jika tingkah laku manusia sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan tanaman.
Itulah contoh metode ilmiah sederhana dalam bidang ilmu biologi. Penjelasan di atas merupakan pengertian metode ilmiah beserta dengan unsur-unsur, karakteristik, kriteria, langkah-langkah pembuatannya yang dilengkapi dengan contoh metode ilmiah. Semoga bermanfaat.